Siswi SMK di Pandeglang Gantung Diri, Diduga Frustrasi karena Cinta

3 Agustus 2024 17:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Catatan Redaksi: Bijaksanalah membaca berita ini. Bunuh diri bukan jalan keluar persoalan kehidupan, segera cari pertolongan!
Ilustrasi bunuh diri. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bunuh diri. Foto: Shutterstock
HR (16 tahun), seorang siswi SMK di Kabupaten Pandeglang, Banten, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar indekosnya.
ADVERTISEMENT
Jenazah HR ditemukan oleh pemilik kos pada Jumat pagi (2/8), dalam kondisi tergantung di pintu kamar mandi kamarnya, dengan sehelai sprei.
Mega Selvi (23), saudara HR, kaget saat tahu HR telah meninggal dunia. Menurut Mega, HR sempat mengabarkan mau ke rumah dan sudah tidak memiliki uang sama sekali.
"Jam 6 sore dia di-chat, tapi enggak ada jawaban. Mungkin di situ (sudah meninggal)," kata Mega.
Dari Mega inilah dugaan motivasi bunuh diri karena percintaan timbul.
"Kayaknya frustrasi, kemungkinan. Pas kemarin malam dia nginep itu katanya sampai berantem di hp, terus sampai disamperin, dikasarin juga," kata Mega.
"Katanya disebut cewek murahan, dia (HR) enggak terima karena udah ngasih badannya ke si cowok itu, udah ngasih helm, udah ngasih uang, semuanya, cuma si cowok ini malah enggak mau (sama HR)," tutur Mega.
ADVERTISEMENT

Pernah Mencoba Bunuh Diri

Pemilik kos, Haryadi, menyebut HR sebelumnya pernah mau mencoba bunuh diri. "Dua minggu lalu, mau motong nadi pakai pisau cutter," katanya.
"Saya minta ibunya ke sini, ibunya datang. Saya bilang, dibawa saja ini anak takut kejadian lagi, enggak tahu nego bagaimana sama anaknya, terus enggak terbujuk, enggak mau ikut," kata Haryadi.
Haryadi menjelaskan, "Dulu bapaknya di sini Kosipa (koperasi simpan pinjam—bank keliling), karena di sini enggak ada kerjaan, bapaknya ke Pekanbaru dan ibunya ke Palembang. Jadi dia (HR) tinggal sendirian di sini," ujarnya.

Kata Polisi

Kaur Identifikasi Satreskrim Polres Pandeglang, Bripka Bayu Kurniawan, menyebutkan jasad HR telah dievakuasi oleh tim Inafis Polres Pandeglang ke Rumah Sakit Berkah untuk divisum, sambil menunggu kedua orang tuanya datang menjemput.
ADVERTISEMENT