Siswi SMK di Surabaya Diduga Diperkosa Anggota TNI, POM Turun Tangan

23 Januari 2024 16:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual Foto: Aonprom Photo/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual Foto: Aonprom Photo/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang siswi SMK di Surabaya diduga menjadi korban pemerkosaan seorang yang baru dikenalnya saat hendak mengambil uang beasiswa sekolah di bank. Pelaku yang merupakan anggota TNI saat ini diperiksa Polisi Militer (POM).
ADVERTISEMENT
Pemerkosaan itu terjadi di salah satu hotel di daerah Jalan Pasar Kembang, Surabaya, pada Senin (22/1) kemarin.
Ayah korban, LSA (57), mengatakan, peristiwa itu berawal saat putrinya izin berangkat mengambil uang Beasiswa Pemuda Tangguh di salah satu bank di Surabaya bersama temannya.
Ia janjian bertemu dengan teman di dekat Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya.
"Anak ini (korban) dapat beasiswa. Tiap bulan dapat Rp 200 ribu diambil di bank," ujar LSA saat dikonfirmasi, Selasa (23/1).
Saat menunggu itu, ia diajak kenalan oleh seorang lelaki terduga pelaku. Dari keterangan korban, terduga pelaku itu meminta bantuan kepada A untuk diantar ke salah satu bank. Sebab, terduga pelaku beralasan tidak tahu tempat bank yang dituju karena bukan orang asli situ.
ADVERTISEMENT
Korban pun bersedia mengantar terduga pelaku dengan mengendarai motor Honda Scoopy. Sebelum sampai ke tujuan bank itu, terduga pelaku meminta ingin mampir di salah satu minimarket di Jalan Pasar Kembang.
Saat di minimarket tersebut, tiba-tiba terduga pelaku memeluk korban. Terduga pelaku malah mengajak korban ke salah satu hotel di kawasan Jalan Pasar Kembang.
"Setelah diajak ke Indomaret, dia mulai (curiga) kok dirangkul. Langsung habis itu masuk ke hotel karena dia (terduga pelaku) sudah menginap di situ sebelumnya," jelas LSA.
Sesampainya di hotel, terduga pelaku langsung mendekap korban hingga masuk ke dalam kamar hotel. Di kamar hotel itulah korban mengalami kekerasan seksual oleh terduga pelaku.
"Sempat dipiting karena (terduga pelaku) besar. Korban kecil nggak bisa berontak," terang LSA.
ADVERTISEMENT
Korban pun berusaha keluar dari kamar tersebut dengan alasan ada tugas dari guru dan harus kembali ke sekolah.
"Ditunjukkan, akhirnya dia (terduga pelaku) percaya, akhirnya keluar," lanjut LSA.
Korban lalu memesan ojek online untuk segera meninggalkan hotel tersebut. Korban juga sempat menceritakan secara singkat kejadian yang dialaminya itu kepada driver ojol.
Driver ojol itu pun langsung mengantar korban ke petugas Satpol PP yang ditemui di jalan. Lalu korban diantar ke Polsek Sawahan.
Saat di Polsek Sawahan, korban menghubungi ayahnya itu agar segera ke Polsek Sawahan dan menceritakan apa yang dialaminya.
"Saya ditelepon, yang ngomong orang lain. Terus anak saya nyaut (mengambil alih telepon) langsung nangis. Kata anak saya pokoknya bapak ke sini," ungkap LSA.
ADVERTISEMENT
LSA bergegas menuju ke Polsek Sawahan untuk menemui putrinya. Sesampainya di lokasi, anaknya dalam kondisi pendarahan.
"Anaknya masih pendarahan. Luka di kelamin. Katanya kan dipiting, besar orangnya," terang LSA.

Pelaku Diduga Anggota TNI

Tak berselang lama, Polisi Militer (POM) TNI datang ke Polsek Sawahan. Diduga, pelaku itu anggota TNI. Pelaku diamankan naik mobil Honda Mobilio warna putih pada Senin (22/1).
Sementara, korban mendapat perawatan tim medis Polsek Sawahan, kemudian dibawa oleh anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya untuk divisum.
Terpisah, salah satu petugas hotel, RP, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia mengatakan bahwa terduga pelaku masuk ke hotel bersama korban sekitar pukul 09.00 WIB.
"Langsung (masuk hotel), iya. Posisi dia (terduga pelaku) datang bayar langsung masuk. Iya (sambil mengajak korban)," terang RP.
ADVERTISEMENT
RP dan beberapa rekan kerjanya mengaku kaget saat korban turun dari kamar sambil menangis. Lalu, korban meminta dipesankan ojol dan selanjutnya menuju kantor polisi.
"Kata teman-teman, anak itu turun nangis. Terus dipesankan ojol, oleh ojol dilaporkan ke polisi," ucapnya.
RP juga mengatakan, setelah 30 menit korban diantar oleh ojol, sejumlah petugas kepolisian dan Satpol PP mendatangi hotel.
Kemudian, petugas membawa pelaku itu dari kamar hotelnya ke Mapolsek Sawahan.
"Ada polisi, Satpol PP banyak, kira-kira 10 orang. (Pelaku) enggak ada perlawanan (saat dibawa polisi)," ujar dia.

Tanggapan Polisi dan TNI

Sementara itu, Kasat Reskrim Kapolrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono, membenarkan adanya penangkapan pelaku. Pelaku diperiksa Polisi Militer (POM) TNI.
"Sudah ditangani POM TNI," kata Hendro.
ADVERTISEMENT
Sementara, Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanti Nainggolan, mengatakan bahwa pihaknya sedang memeriksa korban dugaan kekerasan seksual itu.
"Masih proses dibawa untuk visum (korban)," ucap Rina.