Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Skandal Perselingkuhan hingga Korupsi Pukul Partai Penguasa Singapura
2 Agustus 2023 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Partai berkuasa di Singapura , People's Action Party (PAP), sedang tidak baik-baik saja. Serangkaian skandal politik yang dilakukan oleh anggota partai itu sendiri telah membawa pukulan besar bagi negara yang terkenal oleh stabilitas politiknya tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, pernyataan ini diungkap oleh Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam pidato pertamanya di hadapan parlemen mengenai masalah itu, pada Rabu (2/8).
"PAP telah terpukul, namun kami akan menunjukkan kepada warga Singapura bahwa kami akan menegakkan standar dan melakukan hal yang benar, sehingga kepercayaan tetap terjaga," ujar Lee.
Lee mengacu pada skandal politik yang belakangan ini menerpa — mulai dari dugaan korupsi oleh Menteri Transportasi S. Iswaran dan pengunduran diri sejumlah anggota parlemen senior lantaran terlibat asmara terlarang.
Perihal S. Iswaran, Lee mengatakan pihak Biro Investigasi Praktik Korupsi (The Corrupt Practices Investigation Bureau/CPIB) masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas dugaan tersebut.
Namun, sebagai hukumannya S. Iswaran telah dilarang kembali bertugas dan pengurangan gaji sebesar SGD 8.500 (Rp 96,5 juta) per bulan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Lee menegaskan kasus korupsi yang melibatkan menteri semacam itu di PAP cukup jarang terjadi dan tindakan tegas terhadap S. Iswaran menunjukkan bahwa PAP tidak memiliki toleransi apa pun terhadap para koruptor.
"Ketika investigasi selesai, CPIB (Biro Investigasi Praktik Korupsi) akan menyerahkan temuannya kepada Kejaksaan Agung, yang akan memutuskan apa yang harus dilakukan dengan temuan tersebut," jelas Lee tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Meski telah diterpa berbagai skandal secara berurutan, tetapi Lee menegaskan bahwa dirinya tidak bertekad untuk mempercepat pemilu atau merombak kabinet. Sehingga, sejauh ini pemilu di Singapura baru akan kembali digelar pada 2025 mendatang.
PAP merupakan partai politik terbesar di Negeri Singa. Sejak pemilu Singapura digelar pada 1968 sampai yang teranyar 2020 lalu, PAP selalu memenangkan kursi mayoritas di parlemen.
ADVERTISEMENT
Saking besarnya kekuatan PAP, seluruh PM Singapura yaitu Lee Kuan Yew, Goh Chok Tong dan penguasa saat ini Lee Hsien Loong semua berasal dari partai itu.