SMAN 21 Bandung Bantah Kongkalikong dengan Jasa Travel untuk Dapat Untung

25 Mei 2023 17:58 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor jasa travel di Bandung yang diduga telah tipu ratusan murid SMA. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kantor jasa travel di Bandung yang diduga telah tipu ratusan murid SMA. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Sekolah SMAN 21 Bandung, Dani Wardani, menegaskan pihak sekolah tidak kongkalikong dengan penyedia jasa travel Grand Traveling Indonesia untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan study tour.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dipastikan usai dirinya melakukan klarifikasi langsung ke guru yang ditunjuk menjadi ketua panitia penyelenggara study tour.
"Saya sempat rada marah dan bertanya apakah ada titipan atau apa. Katanya tidak ada hanya kepercayaan saja yang selama ini," kata dia kepada wartawan pada Kamis (25/5).
Dani menambahkan kegiatan study tour yang diadakan itu wajib diikuti oleh murid karena murid akan membuat karya tulis ilmiah dari kegiatan study tour. Pada tahun lalu pun, kata dia, pihak sekolah pernah menjalin kerja sama dengan Grand Traveling Indonesia dan berjalan dengan lancar.
"Kita kemarin di Februari memberangkatkan kelas 12 ke Yogya dengan travel yang sama dan Alhamdulillah berjalan lancar. Kemudian di bulan ini menggunakan travel yang sama MoU dibuat," tandas dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, Tour Manager Grand Traveling Indonesia, Jimmy Tanumihardja, menceritakan awal mula kasus tersebut. Menurut dia, kasus tersebut bermula ketika pihak perusahaan dan pihak sekolah menandatangani surat kesepakatan atau MoU untuk berangkat ke Yogyakarta.
Menurut Jimmy, dalam MoU itu tertera sejumlah poin yang disepakati yakni biaya keberangkatan harus sudah dilunasi H-4 sebelum keberangkatan. Kemudian, biaya pelunasan harus dikirim ke nomor rekening perusahaan yang telah ditentukan. Saat MoU tersebut, pihak sekolah juga sudah membayar uang muka senilai Rp 10 juta.
"Pertamanya, MoU kalau pembayaran harus melalui rekening yang telah ditentukan," kata dia saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Rabu (24/5).
Namun, ketika hari pelunasan tiba, pihak sekolah tak kunjung melunasi pembayaran. Pihak perusahaan lalu mendatangi langsung ke sekolah untuk bertanya soal pelunasan.
ADVERTISEMENT
Ketika dikonfirmasi, Jimmy mengaku terkejut karena pihak sekolah malah mengirim uang pelunasan bukan ke rekening perusahaan melainkan ke rekening pribadi seorang oknum pegawai di perusahaan yang bertindak selaku Tour Leader (TL) yakni Indah.
Indah, oknum pegawai jasa travel yang diduga tipu dan gelapkan uang murid SMAN 21 Bandung, saat ditahan, Kamis (25/5/2023). Dok: Rachmadi Rasyad/kumparan
Kini, Indah telah diamankan polisi. Dia disangkakan Pasal 372 dan 378 KUHPidana yang mengatur tentang penipuan serta penggelapan dan diancam pidana di atas 5 tahun.

Respons Ridwan Kamil

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, memberikan tanggapan soal kegiatan karya wisata atau study tour di SMAN 21 Bandung yang baru-baru ini menuai polemik usai adanya kasus penipuan dan penggelapan.
Mengenai kegiatan study tour, Ridwan menilai bahwa kegiatan itu perlu diadakan karena ilmu tak hanya akan didapat di ruang kelas. Selain itu, kegiatan study tour pun dinilai menjadi kegiatan yang menyenangkan. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, dia mengakui acap kali terjadi sejumlah masalah.
ADVERTISEMENT
"Namanya studi tour perlu-perlu aja karena tidak semua ilmu itu didapat di kelas tapi biasanya berdinamika kalau tidak profesional," kata dia kepada wartawan pada Kamis (25/5).
"Satu kalau penyelenggaranya tidak jelas, kedua niatnya mencari profit bahkan saya selalu mengimbau kalau untuk study tour itu diatur saja oleh siswanya sendiri, jangan pakai pihak ketiga. Ketiga, ada yang heboh-heboh sampai ke Mekah, Darul Arkom," lanjut dia.
Intinya, sambung Ridwan, kegiatan study tour harusnya tak memberatkan pihak mana pun terutama murid yang memang tak mampu secara finansial. Alangkah lebih baik, kegiatan itu diorganisir secara mandiri oleh murid.
"Jadi kalau disebut apakah perlu (studi tur) itu perlu karena saya pernah sekolah dan itu menyenangkan. Tapi jangan memberatkan, mencari cara mengurangi pihak ketiga, melatih anak-anaknya mengorganisasikan acara sendiri sehingga harga lebih murah," tandas dia.
ADVERTISEMENT