Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sowan ke Waldjinah, Fery Farhati Disambut Musik Keroncong-Ratusan Koleksi Batik
22 Januari 2024 21:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Istri Calon presiden (capres) nomor urut 01 Anies Baswedan, Fery Farhati dan putri sulungnya Mutiara Annisa Baswedan berkunjung ke kediaman Diva Keroncong Indonesia, Waldjinah di Surakarta, Jawa Tengah, Senin, 22 Januari 2024.
ADVERTISEMENT
Kunjungannya ini merupakan bagian silaturahmi Fery dengan penyanyi yang memulai karirnya sejak umur 10 tahun itu.
Dalam kunjungannya itu, Fery dan Mutiara disambut dengan alunan musik keroncong. Dengan sapaan dan pelukan hangat Waldjinah dan keluarga menyambut kedatangan Fery dan Mutiara.
Fery menyampaikan rasa senang bisa bertemu Waldjinah. Dia mengaku, Waldjinah adalah salah satu penyanyi keroncong yang di idolakan Fery sejak kecil.
Salah satu lagu yang digemari Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) DKI Jakarta periode 2017-2022 itu yakni Walang Kekek yang rilis pada tahun 1969.
"Saya itu sangat suka sekali dengan ibu. Ibu Waldjinah itu cantik sekali kalau pakai kebaya dan sanggul," kata Fery di hadapan Waldjinah.
ADVERTISEMENT
Waldjinah hingga saat ini masih melestarikan budaya keroncong dengan memberikan kursus keroncong gratis.
Berdasarkan catatan ISI Solo, terdapat 34 album piringan hitam dan 176 album kaset dengan total sebanyak 1.766 lagu yang diciptakan Waldjinah.
Selain itu, Eyang Waldjinah juga melestarikan kain batik yang dia gunakan saat bernyanyi keroncong. Sekitar 700 kain kuno masih dilestarikan hingga saat ini.
Dalam kesempatan itu, Fery dan Mutiara juga diperlihatkan sejumlah kain warisan Eyang Waldjinah. Salah satunya yaitu kain batik tulis yang dibuat keluarga Waldjinah dengan motif kembang kantil 'Magnolia'.
Batik dengan kembang kantil ini merupakan motif yang diciptakan oleh R.A. Kartini pada tahun 1879-1904.
"Kain ini usianya sudah ratusan tahun, ini satu-satunya dari karangan dari R.A. Kartini, motif kembang kantil Magnolia. Ini sudah di simpan dan turun temurun," ucap Waldjinah
ADVERTISEMENT
Selain kain tersebut, maestro ini juga memiliki koleksi kain batik perpaduan antara budaya luar dan Indonesia.
Kunjungan Fery di kediaman Waldjinah ditutup dengan nyanyi bersama lagu Walang Kekek.
(IK)