Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Spanyol Berencana Pindahkan Makam Eks Diktator Jenderal Franco
12 Februari 2019 11:11 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah Spanyol berencana memindahkan makam mantan Perdana Menteri Fransisco Franco. Mereka meminta keluarga eks diktator tersebut untuk memutuskan lokasi makam terbaru.
ADVERTISEMENT
Franco atau yang lebih dikenal dengan Jenderal Franco dimakamkan di basilika Valle de los Caidos dekat Madrid. Makam tersebut dinilai sebagai salah satu yang termewah di Spanyol.
Polemik mengenai pemindahan makam mencuat setelah Perdana Menteri Pedro Sanchez berkuasa sejak Juni lalu. Ia menyatakan, akan segera memindahkan makam tersebut.
Untuk merealisasikan janjinya, pekan lalu Sanchez menggelar rapat kabinet. Pertemuan itu berbuah lampu hijau soal rencana pemindahan makam.
Seorang sumber di pemerintahan Spanyol menyebut, keluarga Franco diberi deadline selama dua pekan dan bila mereka tak memberikan jawaban maka pemerintah sendiri yang akan memutuskan.
Keluarga juga diberikan kesempatan banding. Namun, banding tersebut tak akan mengubah kebijakan, hanya memperlambat waktu pemindahan makam.
Walau belum ada pernyataan resmi, informasi beredar, makam baru Franco berlokasi di Katedral Almudena di pusat kota Madrid.
Pemindahan makam Jenderal Franco sudah digaungkan Sanchez sejak 2018. Alasan pemindahan disebabkan pemerintahan Sanchez akan membentuk komisi pencari fakta demi menginvestigasi pelanggaran kriminal yang dilakukan semasa Franco berkuasa.
ADVERTISEMENT
"Demokrasi tidak pantas jadi sarana penghormatan untuk seorang diktator," sebut Sanchez 2018 lalu.
"Makam Franco tak boleh jadi tempat rekonsiliasi harusnya hanya menjadi makam seperti pada umumnya," sambung Sanchez.
Jenderal Franco memerintah di Spanyol dengan tangan besi dari 1939-1975. Semasa dirinya bekuasa, perang saudara di Spanyol pecah.
Jenderal Franco juga menerapkan tindakan represif terhadap lawan politiknya. Sebanyak 400 ribu orang tewas saat Franco memerintah, ratusan ribu warga Spayol itu kehilangan nyawa dikarenakan eksekusi mati dan kerja paksa.