Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Staf UIN Alauddin Buka Suara, Bantah Sodomi Belasan Mahasiswa
22 Maret 2023 12:52 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Mantan staf Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin Makassar, berinisial SS, akhirnya angkat bicara terkait kabar yang menyebut dirinya sodomi sejumlah mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Melalui kuasa hukum dari SS, Hardiyanto, membantah informasi pelecehan seksual terhadap belasan mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Dia bahkan menyebut, informasi tersebut hanyalah fitnah bagi kliennya, SS.
"Itu (pelecehan) tidak benar, ini hanyalah fitnah yang disebarluaskan oknum," kata Hardiyanto kepada kumparan, Rabu (22/3).
Dia mengaku, apabila telah menemui beberapa mahasiswa yang disebut-sebutkan sebagai korban dari SS. Namun, ia tak mengakui adanya perbuatan pelecehan seksual itu.
Bahkan, hubungan SS dengan mahasiswa tersebut sangat baik. Selayaknya sahabat, adek-kakak. Mereka tidak pernah anggap telah terjadi kejahatan atau permasalahan.
"Di antara mereka, tak ada yang mengakui bahwa ada perbuatan seperti itu. Mereka bahkan, hubungannya dengan SS itu baik layaknya teman, adek-kakak. Saya ini telah pertemukan mereka itu. Saya ngopi sama-sama," bebernya.
ADVERTISEMENT
Tantang Korban Melapor ke Polisi
Hardiyanto menantang mahasiswa yang merasa korban sodomi, agar melaporkan hal tersebut ke kepolisian. Karena, perkara yang diisukan adalah kejahatan pidana.
"Kenapa sampai hari ini yang merasa korban tidak ada yang melaporkan apabila ada perbuatan. Hanya oknum saja yang menyebarkan berita tanpa dasar alat bukti," ungkapnya.
"Siapakah yang punya kewenangan memproses jika terjadi kejahatan ? Kan ada kepolisian. Kenapa, yang merasa korban tidak melapor. Hanya ada oknum yang mencoba menyebarkan fitnah ini," sambung dia.
Dengan tudingan ini, Hardiyanto mengaku kliennya (SS) malu. Ia mengalami tekanan psikis yang mendalam.
"Kan ini tidak ada yang tahu, benar atau tidak. Sampai-sampai berimbas kepada klien saya karena dicemarkan nama baiknya," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pegawai atau staf inisial SS di Fakultas Hukum dan Syariah, UIN Alauddin Kota Makassar, diduga menyodomi belasan mahasisiwa, dengan modus bantu nilai dan skripsi.
Aksi bejat SS ini diduga telah berlangsung sejak 2016 silam. Tapi, baru terkuak tahun 2022 dan menjadi perbincangan hanyat di area kampus UIN Alauddin Kota Makassar.
Kepala Jurusan (Kajur) Ilmu Falaq Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Alauddin Makassar Fatmawati Hilal mengaku korban diperkirakan belasan, tetapi yang melapor hanya sembilan orang.
"Korban yang melapor ada sembilan. Tapi dugaan kami korbannya lebih dari itu dan mereka mahasiswa saya," kata Fatmawati kepada wartawan, Kamis (16/3) kemarin.
Fatmawati menegaskan, tidak pernah mentelorir perbuatan ini. Sehingga, ia pun langsung melimpahkan kasus tersebut ke Komisi Disiplin (Komdis) KPKE kampus UIN Alauddin Makassar.
ADVERTISEMENT
"Saya sebenarnya dari dulu berjuang untuk korban. Anak-anak saya semua baik. Baik, korban dan pelaku. Cuma persoalan prilaku ini tidak bisa ditelorir kan menyimpang," tandasnya.