Status Tanggap Darurat Berlaku di Batang Imbas Gempa Merusak

8 Juli 2024 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi rumah warga yang roboh pasca terjadinya gempa bumi di Lebo, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (7/7/2024). Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi rumah warga yang roboh pasca terjadinya gempa bumi di Lebo, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (7/7/2024). Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menetapkan status darurat usai gempa bumi yang melanda Kabupaten Batang, Minggu (7/7). Tercatat 56 bangunan rusak dan belasan warga terluka.
ADVERTISEMENT
"Pemkab Batang sudah menetapkan status tanggap darurat hingga tujuh hari ke depan," ujar Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursasi, Senin (8/7).
Ia menyebut, ada 3 kecamatan terdampak paling parah yakni Kecamatan Batang, Wonotunggal, dan Warungasem.
Bangunan Masjid Agung Batang dan Kantor Bupati juga mengalami kerusakan ringan.
"56 rumah mengalami kerusakan, 6 rusak berat dan sekitar 50 unit rusak ringan dan sedang," sebut Bergas.
Petugas BPBD Kabupaten Batang mendata kondisi rumah warga yang roboh pasca terjadinya gempa bumi di Lebo, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (7/7/2024). Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA FOTO
Meski begitu, Bergas memastikan aktivitas masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Sebab, gempa tidak berdampak terhadap Kawasan Industri Terpadu Batang, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, maupun kawasan strategis lainnya,
"Alhamdulillah Batang dapat segera pulih, tadi malam kegiatan masyarakat juga sudah berlangsung normal, termasuk pemerintahan juga berjalan normal. Jadi tidak banyak yang terganggu, namun yang terdampak perlu penanganan," kata Bergas.
ADVERTISEMENT
Gempa Batang-Pekalongan terjadi pada Minggu (7/7/2024). Foto: Dok. BMKG
Gempa dengan magnitudo (M) 4,4 mengguncang Kabupaten Batang pada Minggu, 7 Juli 2024 pukul 14.35 WIB.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, wilayah Pekalongan dan Batang merupakan daerah rawan gempa karena terdapat jalur sumber gempa sesar aktif Segmen Pekalongan yang menurut PuSGeN – Pusat Studi Gempa Nasional (2017) mampu memicu gempa hingga mencapai magnitudo M 6,5.