Suasana Lempar Jumrah pada Hari Keempat Haji 2021

21 Juli 2021 16:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 22 Mei 2024 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana jemaah lempar jumrah pada hari keempat haji 2021, Rabu (21/7). Foto: Kemenhaj Arab Saudi
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jemaah lempar jumrah pada hari keempat haji 2021, Rabu (21/7). Foto: Kemenhaj Arab Saudi
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan ibadah haji 2021 memasuki hari keempat, Rabu (21/7), bertepatan dengan hari tasyrik pertama tanggal 11 Zulhijah 1442 H.
ADVERTISEMENT
Ritual haji yang jemaah lakukan adalah melempar atau melontar jumrah (kerikil) di tiga pilar atau tiang, yaitu Ula, Wustha, dan Aqabah, di Jembatan Jamarat, Mina, Provinsi Makkah.
Waktu setelah salat Zuhur merupakan waktu utama melempar jumrah pada hari tasyrik sebagaimana tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Pada musim haji sebelum pandemi yang diikuti jutaan orang, jemaah Indonesia tidak disarankan lempar jumrah pada jam utama tersebut karena sangat padatnya jemaah.
Jemaah berjalan dari tenda tempat menginap menuju Jembatan Jamarat untuk lempar jumrah, Rabu (21/7). Foto: Kemenhaj Arab Saudi
Namun, musim haji 2021 hanya diikuti 60 ribu orang sehingga Jembatan Jamarat tidak padat. Selain itu, waktu bagi 60 ribu jemaah itu juga dibagi-bagi sehingga tidak terjadi kerumunan.
Mereka juga dibagi empat zona berdasar warna, yaitu Zona Hijau, Kuning, Merah, dan Biru.
ADVERTISEMENT
Dalam ritual hari ini jemaah pria sudah tak lagi memakai kain ihram, mereka memakai baju biasa. Mereka melepas kain ihram setelah tahalul, yaitu mencukur rambut usai lempar jumrah Aqabah dan Tawaf Ifadah pada Selasa (20/7) kemarin.
Jemaah haji 2021 mendapatkan satu kantong kerikil yang telah disterilisasi untuk ibadah lempar jumrah. Foto: Twitter @HaramainInfo
Jemaah haji 2021 mendapatkan satu kantong kerikil yang telah disterilisasi untuk ibadah lempar jumrah. Foto: Twitter @HaramainInfo
Lempar jumrah hari ini dilakukan dengan melemparkan 21 kerikil yang telah disterilisasi, masing-masing pilar/tiang sebanyak 7 kerikil.
Lempar jumrah merupakan simbolisasi perlawanan terhadap godaan setan sebagaimana teladan dalam kisah Nabi Ibrahim AS.
Kala itu, setan menggoda Nabi Ibrahim agar ragu-ragu melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail. Ismail yang semula hendak dijadikan kurban untuk menguji keimanan Ibrahim, kemudian diganti Allah SWT dengan seekor domba besar tanpa cacat. Peristiwa inilah yang mendasari ibadah kurban (Idul Adha/Hari Raya Kurban) yang disyariatkan bagi umat Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Jemaah haji 2021 mendapatkan kerikil yang telah disterilisasi dari panitia. Hal ini berbeda dengan situasi sebelum pandemi, yaitu jemaah harus mencari sendiri kerikil tersebut saat mabit (bermalam) di Muzdalifah hari sebelumnya.
Begini suasana lempar jumrah hari ini:
Suasana jemaah lempar jumrah pada hari keempat haji 2021, Rabu (21/7). Foto: Kemenhaj Arab Saudi
Suasana jemaah lempar jumrah pada hari keempat haji 2021, Rabu (21/7). Foto: Kemenhaj Arab Saudi
Suasana jemaah lempar jumrah pada hari keempat haji 2021, Rabu (21/7). Foto: Kemenhaj Arab Saudi
Suasana jemaah lempar jumrah pada hari keempat haji 2021, Rabu (21/7). Foto: Kemenhaj Arab Saudi
Jemaah haji berdoa setelah lempar jumrah. Foto: Kemenhaj Arab Saudi
Jembatan Jamarat tampak lengang, Rabu (21/7/2021) karena jemaah haji pada masa pandemi dibatasi. Foto: Kemenhaj Arab Saudi
Ada 21 kerikil yang dilemparkan hari ini. Foto: Kemenhaj Arab Saudi
Jemaah memasuki Jembatan Jamarat dari Zona B (Hijau). Terdapat empat zona bagi jemaah haji 2021 saat lempar jumrah sehingga tidak terjadi kerumunan. Foto: Kemenhaj Arab Saudi