Sultan Soal PKL TM 2 Ingin Kembali ke Selasar Malioboro: Tidak Bisa

11 September 2024 16:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menjawab pertanyaan wartawan di Kepatihan Pemda DIY, Kamis (6/4).  Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menjawab pertanyaan wartawan di Kepatihan Pemda DIY, Kamis (6/4). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Pedagang kaki lima (PKL) Teras Malioboro 2 (TM 2) kembali menggelar aksi di Jalan Malioboro tepatnya di depan kompleks Kepatihan atau Kantor Gubernur DIY, Rabu (11/9).
ADVERTISEMENT
Mereka menuntut relokasi yang menyejahterakan dan ingin bisa kembali berjualan di selasar Malioboro.
Terkait permintaan para PKL tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) mengatakan PKL tak bisa kembali ke selasar.
"Ya nggak (tidak bisa). Selasar (Malioboro) dudu ndeke kok (selasar bukan punya PKL)," kata Sultan kepada wartawan di Queen Latifa Hospital Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman.
Sebelumnya, rencananya, pada relokasi jilid II, pedagang TM 2 akan dipindah ke Jalan Ketandan dan Beskalan pada 2025 mendatang.
Para pedagang mengaku tak dilibatkan dalam rencana relokasi ini. Beberapa kali mereka meminta untuk audiensi.
"Kemarin kami coba inisiatif coba audiensi, berkirim surat ke Dinas Kebudayaan DIY, waktu itu katanya akan ada pertemuan tapi nyatanya langsung digagalkan. Makanya kami kembali ke sini (ke jalan)," kata Ketua Paguyuban Tri Dharma, Supriyati ditemui di lokasi aksi.
ADVERTISEMENT
Sementara, audiensi dengan Pemkot Yogya juga tak ada tindak lanjut. Tak ada hasil yang memuaskan pedagang.
"Kami juga heran sampai ada perencanaan gambaran tapi dari situ saja kita tidak pernah dilibatkan, jadi kami ingin ada pelibatan kami sebagai pedagang wong kita yang dipindahkan tapi nggak pernah diajak urun rembug seperti itu," bebernya.
Lokasi ideal menurut para pedagang adalah di selasar Malioboro.
"Ideal ya di selasar Malioboro, bahwa kita sebenarnya PKL Malioboro adalah ikonnya Malioboro juga kita mempunyai peran dalam perekonomian dan membentuk nilai historis Malioboro itu sendiri," katanya.
Jika pun tidak bisa kembali ke selasar Malioboro, para pedagang berharap tetap bisa berdagang di TM 2. Di lokasi itu mereka sudah dua tahun berdagang.
ADVERTISEMENT