Sumur Resapan di DKI Dinilai Tak Efektif karena Dibuat Asal-asalan, Apa Benar?

29 September 2022 14:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sumur resapan di sepanjang Jalan D.I Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur. Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sumur resapan di sepanjang Jalan D.I Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur. Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah antisipasi banjir di musim hujan menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta. Salah satu mitigasi terhadap ancaman banjir ini dengan membangun sumur resapan.
ADVERTISEMENT
Namun, tak sedikit banyak yang mengkritik sumur resapan tak efektif karena terkesan dibangun asal-asal. Kritikan ini juga datang dari DPRD DKI Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat suara terkait hal ini. Riza menghargai kritikan tersebut. Namun, ia memastikan bahwa program yang dilakukan pihaknya dapat memberikan kontribusi yang signifikan.
Wagub DKI Jakarta Riza Patria. Foto: Fadlan/kumparan
"Pendapat teman-teman di dewan itu harus kita hargai, kita hormati, silakan ya. Pemprov punya tenaga ahli, punya konsep, dasar, terhadap upaya program pengendalian banjir macam-macam. Tidak hanya satu, tapi macam-maca," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (29/9).
Menurut dia, soal efektif atau tidak efektifnya sumur resapan, biar masyarakat yang menilai dan mengetahuinya.
"Masalah efektif atau tidak, masyarakat nanti yang mengetahui dan para pakar di bidangnya yang lebih tahu, program apa saja yang dibuat Pemprov DKI yang betul-betul memberikan kontribusi signifikan tentang pengendalian banjir di Ibu Kota," jelasnya.
Kondisi sumur resapan di Kompleks Cipinang Indah, Jakarta Timur Selasa (7/12). Foto: Haya Syahira/kumparan
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merampungkan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026. Dengan begitu, siapa pun penerusnya nanti, pembangunan di Jakarta akan mengikuti rencana itu.
ADVERTISEMENT
Salah satu program yang masuk dalam RPD, yakni pembangunan sumur resapan. Pembangunan ini menjadi bagian dari penanggulangan banjir selain pengerukan sungai.
“Penanganan banjir Jakarta tidak lagi hanya membuat atau meluruskan aliran sungai-sungai dengan konstruksi beton atau sheetpile. Air yang mengalir dari selatan Jakarta ke muara utara Jakarta dapat ditahan lebih lama, melalui pembangunan waduk-waduk dan memperbanyak sumur resapan di daerah selatan Jakarta,” demikian tertulis dalam RPD 2023-2026, dikutip Kamis (22/6).
Arahan ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) tahun 2023-2026 yang disahkan lewat Pergub No. 31 Tahun 2022 dan ditandatangani Anies 10 Juni 2022 lalu. Meski berupa rencana, RPD ini menjadi acuan pembangunan Jakarta oleh penerus Anies.
Sebelum dituangkan dalam RPD, Anies telah lebih dulu membangun kurang lebih 28 ribu sumur resapan di seluruh DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT