Suriah Tuding Israel Serang Bandara Aleppo dan Damaskus

1 September 2022 3:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konflik di Aleppo, Suriah Foto: Reuters/Abdalrhman Ismail
zoom-in-whitePerbesar
Konflik di Aleppo, Suriah Foto: Reuters/Abdalrhman Ismail
ADVERTISEMENT
Dua serangan udara berturut-turut menghantam Bandara Internasional Aleppo dan ke daerah di dekat Damaskus, Suriah, pada Rabu (31/8) malam. Suriah menuding Israel bertanggung jawab atas serangan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ledakan terdengar di atas kota Aleppo Suriah pada Rabu malam untuk kedua kalinya kurang dari dua jam setelah serangan awal merusak bandara internasional kota itu,” lapor kantor berita Suriah SANA, seperti dikutip dari Haaretz.
SANA menambahkan, beberapa lokasi di dekat Damaskus telah hancur. Tidak ada laporan terkait korban jiwa atau luka-luka, namun dalam laporanya, SANA mengatakan Israel yang telah meluncurkan serangan udara itu.
Pada umumnya, angkatan militer Israel cenderung tidak pernah secara langsung memberikan konfirmasi atau komentar terkait serangan spesifik yang terjadi di Suriah.
Stok foto: Pendukung muda kelompok fundamentalis Syiah Lebanon Hizbullah berbaris di sepanjang sisi perbatasan Lebanon di Gerbang Fatima di desa Kfar Kila Lebanon selatan selama demonstrasi 14 Desember 2001. Foto: ALI DIYA
Namun, Israel sempat mengaku telah meluncurkan ratusan serangan terhadap kelompok-kelompok pro-Iran yang berada di negara berkonflik itu, terutama yang berkaitan dengan Hizbullah Lebanon.
Menurut data yang diperoleh dari pelacak penerbangan, sebuah pesawat milik Iran terlihat telah mendarat di Bandara Internasional Aleppo sebelum dugaan serangan Israel.
ADVERTISEMENT
Pesawat itu terhubung dengan maskapai kargo Iran Pouya Air yang disanksi oleh Amerika Serikat atas dugaan keterkaitannya dengan Korps Garda Revolusi Iran.
Sementara menurut laporan media, senjata-senjata yang relatif besar diduga kerap diselundupkan melalui Suriah dengan menggunakan maskapai kargo Iran.
Pesawat-pesawat itu sering mendarat di Bandara Internasional Damaskus dan pangkalan udara terbesar di Suriah, Tiyas (T-4). Persenjataan tersebut kemudian disimpan di gudang-gudang tertentu sebelum akhirnya diangkut dengan truk dan dibawa ke Lebanon.