Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Susi Air Segera Cek Menyeluruh Kondisi Pesawat yang Diusir Paksa dari Hanggar
4 Februari 2022 23:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Manager Operasional Susi Air , Mellinasari, menyatakan pihaknya akan segera mengecek secara menyeluruh terkait potensi kerusakan pesawat usai diusir paksa keluar dari hanggar Bandara Malinau, Rabu (2/2).
ADVERTISEMENT
Tak hanya mengirim teknisi internal, Meli menyebut pengecekan pesawat juga akan dilakukan pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub. Tim akan dikirimkan Sabtu (5/2) untuk mengecek kondisi pesawat.
"Kita sudah mengirim tim kita untuk melakukan cek ya untuk kerusakan bahkan dari Directorate General of Civil Aviation (DGCA) sendiri mereka juga sudah mengirimkan inspektur mereka besok rencananya besok didampingi tim safety mereka," ujar Meli dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat (4/2).
Menambahkan pernyataan Meli, Nadine Kaiser selaku Corporate Secretary Susi Air memastikan pihaknya hingga kini belum dapat memetakan angka pasti terkait jumlah kerugian yang diderita Susi Air.
Angka kerugian Rp 8,9 miliar yang disebut kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz, menurut Nadine masih bersifat estimasi. Hal itu menyusul belum adanya laporan resmi dari tim teknisi yang diterjunkan ke lapangan untuk mengecek langsung kondisi pesawat.
ADVERTISEMENT
"Jadi untuk saat ini kami tidak punya dan kami tidak mau membasiskan kerusakan apa pun. Yang dilampirkan pak Donal itu mungkin estimasi dari operation apabila kita harus cancel dan apabila kita harus sewa menyewa tempat atau efek flight cancelation," ungkap Nadine.
Kondisi tersebut, menurut Donal Fariz selaku kuasa hukum Susi Air makin menegaskan pengusiran paksa tersebut memunculkan efek yang berdampak lebih, khususnya pada pihak maskapai Susi Air.
"Itu contoh efek berlanjut yang muncul akibat penggusuran ini, tenaga maintenance yang seharusnya merawat pesawat di papua harus bergeser ke malinau untuk melakukan pengecekan dan tentu saja pekerjaan mereka di Sentani juga akan terdampak," kata Donal dalam kesempatan yang sama.
"Itu cost nyata yang terjadi dan sekali lagi itu tidak dipahami oleh pejabat daerah yang tidak memahami sektor aviasi," tutupnya.
ADVERTISEMENT