Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Syahdunya Iktikaf di Masjid Istiqlal: Mengejar Malam Lailatul Qadar
7 April 2024 11:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pada 10 hari terakhir Ramadan, umat muslim berbondong-bondong berupaya 'meraih' malam Lailatul Qadar. Tak terkecuali pada tanggal ganjil di malam ke-27 Ramadan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (7/4).
ADVERTISEMENT
Jemaah sudah berdatangan pada jam-jam buka puasa, Sabtu (6/4). Lantai satu dan dua terisi penuh, terutama sisi saf-saf wanita.
Panitia masjid meminta maaf tak semua jemaah yang hadir mendapat nasi kotak untuk berbuka. Setelahnya, salat tarawih dilakukan dengan khusyuk.
Selesai salat tarawih, panitia masjid mengumumkan kemungkinan nasi kotak untuk sahur tak cukup karena saking banyaknya jemaah yang datang untuk iktikaf.
Langkah kaki terus terdengar seiring jam berputar mengantarkan Sabtu (6/4) malam menuju pergantian hari. Laki-laki, perempuan, tua, muda, anak-anak hingga yang sudah berumur tak ingin ketinggalan berburu malam spesial itu.
Istiqlal ramai pada malam itu. Bisa dibilang ini menjadi salah satu kegiatan iktikaf paling ramai selama beberapa tahun terakhir karena jemaah yang hadir banyak.
ADVERTISEMENT
Lantunan bacaan Al-quran, doa, hingga obrolan antar jemaah, saling sahut.
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dalam tausiyahnya jam 1 dini hari mengatakan jumlah jemaah yang hadir diperkirakan mencapai 200 ribu orang. Masyaallah.
Hampir seperti Salat Id, karena kapasitas masjid ini mencapai 250 ribu orang.
Jemaah semakin padat. Lima lantai terlihat penuh, bahkan area jalan evakuasi antara saf wanita dan laki-laki di lantai satu yang seharusnya kosong, dipenuhi jemaah.
Suasana semakin syahdu saat salat-salat sunah dimulai. Seperti salat tasbih hingga salat tahajud dan witir.
Menangis dalam Sujud
Sang imam terdengar menangis saat membaca doa di rakaat terakhir salah tasbih, salat tahajud, dan salat witir. Begitu pun jemaah, banyak yang menangis dalam salatnya.
ADVERTISEMENT
Jemaah tenggelam dalam lantunan ayat suci yang dibacakan imam. Bacaan malam itu, surat Ar-Rahman berulang kali yang menjelaskan besarnya nikmat Allah untuk mahluknya.
Ratusan ribu jemaah yang ada di Istiqlal ini bertahan sampai Subuh. Suasana di luar juga ramai, banyak pedagang makanan. Sayangnya toilet di sini tidak memadai untuk jumlah jemaah yang banyak. Antrean di toilet wanita bahkan mengular.
Nasaruddin Umar menyadari hal itu. Dalam tausiyahnya, dia juga meminta maaf apabila banyak kekurangan layanan malam tadi karena banyaknya jemaah yang datang.