Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Syeikh Sudais Genap 40 Tahun Jadi Imam di Masjidil Haram, Makkah
15 Maret 2023 11:22 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Siapa yang tak kenal kemerduan Syeikh Abdurrahman As-Sudais melantunkan ayat-ayat Al-Quran?
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (14/3), Syeikh Sudais genap 40 tahun menjadi imam dan khatib di Masjidil Haram — masjid suci tempat Ka’bah berada— di Kota Makkah.
Mengutip Ajel News, Syeikh Sudais mulai memimpin salat berjemaah di masjid terbesar di dunia itu saat usianya 22 tahun, tepatnya pada 22 Syakban 1404 H (23 Mei 1984). Kala itu dia memimpin salat Ashar.
Dia tercatat sebagai sebagai imam termuda dalam sejarah Masjidil Haram yang dikelola oleh pemerintah Arab Saudi.
Untuk menjadi imam di Masjidil Haram tidaklah mudah, harus memenuhi syarat-syarat ketat dan mendapatkan persetujuan Raja Arab Saudi.
Tak cuma menjadi imam, Syeikh Sudais juga diangkat menjadi khatib salat Jumat. Dia menyampaikan khotbah pertama pada 15 Ramadhan 1404 H.
ADVERTISEMENT
Posisi khatib sangat strategis, tak semua imam di Masjidil Haram bisa menjadi khatib. Setelah beberapa lama menjadi imam dan dinilai mumpuni, baru dia bisa dipromosikan menjadi pengkhotbah. Tentu saja dengan izin Raja Saudi yang bergelar Penjaga Dua Kota Suci.
Dalam perjalanan seiring waktu, Syeikh Sudais diangkat menjadi Kepala Badan Pengelola Dua Masjid Suci (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi) pada 2012. Ini merupakan badan setingkat kementerian, sehingga Syeikh Sudais memiliki jabatan setingkat menteri. Tahun 2020, jabatannya oleh Raja Salman diperpanjang untuk 4 tahun ke depan.
Selama menjadi pengelola dua masjid suci, Sudais banyak melakukan pembangunan atau perubahan agar jemaah di seluruh dunia bisa beribadah dengan nyaman dan sejahtera.
Kebijakan lain yang dia telurkan antara lain mengangkat sejumlah wanita menduduki jabatan strategis di kepengurusan masjid suci — untuk pertama kalinya dalam sejarah.
ADVERTISEMENT
Dia juga memperkenalkan digitalisasi, termasuk penggunaan robot-robot.
Ini merupakan implementasi dari Visi 2030 yang digaungkan Putra Mahkota Pangeran MBS yang ingin menciptakan Arab Saudi yang modern dan makmur dari sumber nonmigas.
Namun, bukan berarti Syeikh Sudais sepi pembenci. Mereka yang beroposisi terhadap Sudais menyebutnya ulama munafik, antek Amerika, dan tak jarang memelintir ceramahnya.
Hafiz pada Usia 12 Tahun
Syeikh Sudais lahir pada 10 Februari 1960 Kota Al-Bukairiyah, Provinsi Qasim.
Masa kecilnya dia habiskan di Riyadh, ibu kota negara. Dia menjadi penghafal Al-Quran (hafiz) pada usia 12 tahun. Dia dikenal sebagai sosok yang cerdas, selalu meraih gelar cum laude di setiap jenjang pendidikan tinggi. Sudais adalah pemegang gelar doktor dari Universitas Umm Al-Qura.
ADVERTISEMENT
Selain memimpin dua masjid suci dan menjadi imam serta khatib, Syeikh Sudais juga aktif memberikan kuliah terbuka di masjid dan kampus. Dia juga mengunjungi banyak negara, termasuk Indonesia.
Sumber-sumber menyebut Sudais memiliki seorang istri dan 9 anak.