Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Penyelenggaraan Ijtima Ulama IV di Sentul dihadiri beberapa ulama. Setidaknya ada 850 orang yang terkonfirmasi oleh panitia penyelenggara yang hadir di Ijtima Ulama.
ADVERTISEMENT
Ketua PA 212 Slamet Ma’arif mengatakan di antara 850 yang hadir, ada nama-nama yang cukup terkenal. Seperti eks Jubir HTI Ismail Yusanto dan Sugi Nur Raharja alias Gus Nur.
“Ada kiai akhir zaman, Gus Nur. Kemudian ada dari Jawa Timur, dari Kediri, dari Gresik, dari NU Gresik. Ada Gus Aam dari Jombang, salah satu cucu pendiri NU,” ujar Slamet di Hotel Lorin, Sentul, Bogor, Senin (5/8).
“Kemudian Ketua Umum Dewan Islam Indonesia juga hadir. Pak Ismail Yusanto juga hadir,” tambahnya.
Namun, Ketua GNPF Yusuf Muhammad Martak menegaskan, kehadiran Ismail Yusanto di Ijtima Ulama IV adalah sebagai pribadi, tidak mewakili organisasi mana pun.
“Ismail Yusanto diundang sebagai pribadi. Tidak sebagai perwakilan organisasi. Pribadi ya,” ujar Yusuf.
ADVERTISEMENT
Namun di antara semua tamu undangan itu, tidak ada satu pun yang berasal dari partai politik. Yusuf mengatakan Ijtima Ulama IV dilaksanakan mirip seperti Ijtima Ulama I, tanpa adanya kehadiran partai politik.
Ia mengatakan pada ijtima saat ini lebih memprioritaskan untuk mengevaluasi hasil kerja Ijtima I hingga III.
“Jadi gini, ijtima hari ini membahas dan mengevaluasi Ijtima I-III. Di mana Ijtima I-III membahas keterkaitan koalisi keumatan atau mendukung paslon 02. Karena itu tidak mengundang dan kami akan membahas kinerja koalisi dengan partai dan koalisi lain. Jadi itulah inti kenapa kami seperti Ijtima I tanpa dihadiri oleh partai,” ujar Yusuf.
Acara ijtima ulama hingga saat ini masih berlangsung, sore nanti akan dikeluarkan menyikapi hal-hal termasuk langkah selanjutnya dari peserta ijtima ulama.
ADVERTISEMENT