Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tak Ada Panglima dan Pucuk 2 Matra saat Andika FPT, Beda dengan Hadi Tjahjanto
6 November 2021 14:50 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Jenderal Andika Perkasa telah disetujui oleh Komisi I DPR RI untuk menjadi suksesor Jenderal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI. Andika merupakan calon tunggal yang disodorkan oleh Jokowi untuk menempati tampuk tertinggi Tentara Nasional Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di balik persetujuan Andika sebagai panglima, ada satu hal yang tak lepas dari sorotan. Yakni ketidakhadirannya Hadi Tjahjanto selaku Panglima TNI dan dua pucuk pimpinan mantra TNI, KSAL Laksamana Yudo Margono, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, mengantar Andika menjalani fit and proper test (FPT) di DPR RI.
Pantauan kumparan, saat tiba di DPR, Andika terlihat hadir bersama beberapa staf saja KSAD saja. Mereka adalah Staf Ahli KSAD Mayjen Jani Iswanto, Irjen Letjen TNI Benny Susianto, Asrena KSAD Mayjen Hendrasto Joko Sasono, dan Wakil Asrena KSAD Brigjen AF Tarigan.
Mereka terlihat duduk di belakang Andika saat melakukan FPT di ruangan Komisi I DPR.
Terkait alasan tak hadirnya Hadi, Andika memberikan penjelasan. Dia mengatakan saat ini Hadi tengah melakukan kunjungan kerja di luar kota. Dia mengaku sudah sempat berkomunikasi dengan Hadi sebelum mengikuti uji kelayakan.
ADVERTISEMENT
"Pak Hadi dinas luar dan sudah juga mengucapkan selamat. Ya, pokoknya semoga sukses gitu, ya, Itu kata beliau," kata Andika di Gedung DPR, Senayan, Sabtu (6/11).
Dia juga mengaku sudah berkomunikasi dengan pimpinan mantra lainnya. KSAL Laksamana Yudo Margono, kata dia, juga telah memberikan selamat dan doa atas penunjukan sebagai calon tunggal Panglima TNI sebelum FPT dimulai.
"Beliau menyampaikan selamat dan semoga sukses," ucap Andika.
Selain itu, dia memastikan hubungan antara dia dengan Yudo berjalan baik. Meski, pola rotasi Panglima TNI yang seharusnya menjadi porsi KSAL pun belakangan ini banyak disorot publik.
Sebagaimana diketahui, Andika dan Yudo digadang-gadang sebagai kandidat kuat calon Panglima TNI, sampai akhirnya Presiden Jokowi mengajukan Andika sebagai calon tunggal Panglima TNI.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Andika juga menegaskan bahwa tak ada tradisi Calon Panglima TNI menjalani FPT harus diantar oleh panglima sebelumnya dan juga dua pucuk pimpinan matra.
Hadi Tjahjanto Diantar Panglima, KSAD dan KSAL
Beda dengan Andika, pada 2017 silam Hadi Tjahjanto diantar oleh Panglima TNI saat itu Jenderal Gatot Nurmantyo. Hadi juga diantar oleh rekan sejawatnya, KSAD Jenderal Mulyono dan KSAL Laksamana TNI Ade Supandi.
Saat itu, Gatot menyebut kedatangannya beserta KSAD dan KSAL adalah bentuk dukungan bagi Hadi.
"Saya, kemudian KSAD dan KSAL datang ke sini mendampingi, mengantar saja. Sebagai wujud bahwa KSAD, KSAL seniornya Pak Hadi, angkatan 83-86 menunjukkan dengan mengantarkan ini KSAD, KSAL siap dipimpin Pak Hadi," ujar Gatot, 6 Desember 2017 lalu.
ADVERTISEMENT
"Begitu DPR memberi persetujuan, ini penting, karena senior-junior agak gimana gitu ya. Tapi KSAL dan KSAD siap dipimpin Hadi," ujarnya.
Langkah Gatot dan juga KSAD serta KSAL saat itu yang mengantar Hadi menjalani FPT merupakan pertama kali dilakukan. Sebelumnya tak pernah ada kejadian seperti itu dalam proses suksesi kepemimpinan di TNI.
Contohnya pada tanggal 1 Juli 2015 saja, Gatot yang saat itu masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menjalani fit and proper test di DPR. Panglima TNI saat itu Jenderal Moeldoko tidak terlihat mendampingi Gatot ke Gedung DPR.
Dua tahun sebelumnya, saat Moeldoko menjalani fit and proper test di DPR ia juga tak diantar Jenderal TNI Agus Suhartono selaku Panglima TNI saat itu.
ADVERTISEMENT