Tak Punya Uang buat Sewa Ambulans, Keluarga di Jombang Tandu Jenazah Sejauh 3 KM

7 Agustus 2024 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi warga menggotong keranda jenazah. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi warga menggotong keranda jenazah. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Jenazah Paiman, warga Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, terpaksa ditandu sejauh 3 kilometer untuk dimakamkan.
ADVERTISEMENT
Keluarga memilih berjalan kaki menandu jenazah Paiman lantaran tidak punya uang untuk menyewa ambulans. Mereka membawa jenazah tersebut melewati jembatan hingga jalan setapak yang dikelilingi pepohonan kanan kirinya.
Menantu almarhum Paiman, Junaedi (38), mengatakan mertuanya meninggal pada Senin (5/8). Saat itu keluarga ingin membawa jenazah dari Desa Marmoyo ke Desa Jipurapah yang jaraknya kurang lebih sejauh 3 kilometer.
Namun karena tidak punya cukup uang untuk menyewa ambulans, akhirnya keluarga sepakat untuk menggotong saja hingga sampai lokasi tujuan.
"Ya di samping tidak punya uang, ya buat laporan dulu katanya," katanya saat berbincang dengan kumparan, Rabu (7/8).
Inisiatif tersebut langsung dilakukan sebab warga sekitar juga banyak yang membantu. Sehingga mereka saling bergantian memanggul jenazah.
ADVERTISEMENT
"Nggak (kejauhan), yang bantu banyak. Iya, saya (yang berinisiatif), daripada kelamaan gitu, kasian jenazahnya," katanya.

Video viral

Video warga menandu jenazah sejauh 3 km itu sempat viral di media sosial. Narasi yang beredar adalah pihak desa tidak mengizinkan ambulans digunakan.
Soal ini, Kepala Desa Jipurapah, Hadi Sucipto, membenarkan bahwa almarhum Paiman merupakan warganya.
Hadi menjelaskan, pihaknya mendapat laporan bahwa Paiman diantar oleh menantunya, Junaidi, untuk berobat ke bidan Desa Marmoyo pada Senin (5/8).
"Ternyata di sana itu belum sampai di bidan katanya mau BAB mampir ke saudaranya. Ternyata di kamar mandi itu tidak keluar-keluar, ternyata dia meninggal," jelas Hadi.
Hadi menyampaikan bahwa jenazah Paiman dibawa dengan jalan kaki merupakan permintaan dari keluarganya sendiri.
ADVERTISEMENT
"Karena tidak menyewa ambulans karena pihak keluarga mintanya dipangkul aja ditandu. Itu kesepakatan keluarga, jadi tidak pakai mobil jenazah," ucapnya.
Terkait alasan pihak desa tidak bisa meminjamkan mobil ambulans karena ambulans desa tidak diperuntukkan membawa jenazah dan sudah diatur dalam Perbub.
"Karena untuk ambulans siaga desa itu aturannya tidak boleh untuk mengangkut jenazah atau orang yang meninggal. Itu ada Perbup nya. Dulu itu sudah ada sosialisasi terkait pengggunaan mobil siaga desa, tidak boleh untuk mengangkut jenazah," kata dia.