Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tak Tahu Vaksinasi Mandiri di Kimia Farma Ditunda, Warga Semarang Balik Kanan
12 Juli 2021 12:40 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:03 WIB
ADVERTISEMENT
Apotek Kimia Farma Citarum, Kota Semarang , Jawa Tengah, juga menunda pelaksanaan vaksin mandiri berbayar. Areal Manager Kimia Farma Jateng 1 Firdaus Sitepu mengatakan, keputusan ditundanya pelaksanaan vaksinasi berbayar hari ini datang usai rapat semalam.
ADVERTISEMENT
"Sampai Minggu sore masih seperti itu memang. Malam tadi kita mengadakan Zoom, dan disimpulkan bahwa vaksinasi mandiri yang berbayar saat ini harus dihold dulu karena ada berapa hal yang kita mesti disiapkan dahulu. Sampai kapannya belum tahu," ujar Firdaus kepada wartawan, Senin (12/7).
Dia menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan segala sesuatunya untuk mendukung pelaksanaan vaksin dipatok dengan harga Rp 879.140 ini. Mengingat vaksin Sinopharm yang digunakan sudah datang sejak dua hari yang lalu.
"Sudah kami siapkan semua dari infrastrukturnya. Vaksinnya sudah siap sudah datang dari Sabtu lalu. Termasuk dokter dan perawat yang tersertifikasi sebagai vaksinator," jelas dia.
Firdaus menyebut, secara nasional sudah ada 136 orang mendaftar untuk vaksin mandiri ini. Sedangkan di Kimia Farma Citarum ada sekitar 15 orang pendaftar.
ADVERTISEMENT
"Semarang cuma di (Kimia Farma) Citarum karena persyaratannya banyak. Cuma Citarum yang memenuhi karena banyak persyaratannya," kata Firdaus.
Meski batal, sudah ada beberapa warga yang telanjur datang hendak vaksin. Salah satunya Ruth Noersanti (53), yang mengaku kecewa dengan ditundanya vaksinasi berbayar ini.
"Soal penundaan ya agak kecewa tapi nggak apa-apa, saya sudah vaksin, tapi yang belum vaksin kan kasihan," ujar dia.
Ruth warga Surabaya yang berdomisili di Semarang ini mengaku sangat antusias dengan adanya program vaksinasi berbayar ini.
"Saya sangat minat untuk Sinopharm soalnya lebih bagus. Saya sebenarnya sudah divaksin dua kali, tapi kata dokter saya enggak papa vaksin lagi. Dengan vaksin mandiri ada bagusnya kan membantu pemerintah, untuk keuangan. Dengan dibantu mandiri kan mungkin lebih membantu," kata Ruth.
ADVERTISEMENT