Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Sesuai dengan keputusan pemimpin tertinggi Imarah Islam Afghanistan, diberitahukan kepada seluruh warga Afghanistan, mulai sekarang, penanaman opium telah dilarang keras di seluruh negeri,” papar pemimpin tertinggi Taliban Haibatullah Akhunzada, pada hari Minggu (3/4/2022), dikutip dari Al-Jazeera.
“Jika ada yang melanggar keputusan tersebut, tanaman mereka akan segera dimusnahkan dan pelanggar akan diperlakukan sesuai dengan hukum Syariah,” tambahnya pada konferensi pers di ibu kota Afghanistan , Kabul.
Perintah itu juga melarang seluruh kegiatan produksi, penggunaan, atau distribusi narkotika lain.
Pengawasan obat-obatan terlarang di Afghanistan adalah salah satu tuntutan utama masyarakat internasional kepada Taliban. Kelompok ini mengambil alih Afghanistan pada Agustus lalu dan saat ini tengah mencari pengakuan internasional formal atas pemerintahan mereka demi mengurangi sanksi yang sangat menghambat aktivitas perbankan, bisnis, dan pembangunan.
ADVERTISEMENT
Menyusul keputusan tersebut, Wakil Perdana Menteri Afghanistan Abdul Salam Hanafi mendesak masyarakat internasional untuk membantu mereka dalam perawatan pecandu narkoba dan membantu petani mendiversifikasi bisnis mereka.
Budidaya opium adalah sumber pendapatan utama bagi banyak petani miskin di Afghanistan. Mengembangkan opium poppy menjadi cara bagi petani bertahan hidup di tengah situasi ekonomi yang mengerikan karena dapat membawa hasil yang lebih cepat dan lebih tinggi daripada tanaman legal seperti gandum.
Produksi opium Afghanistan—yang diperkirakan PBB mencapai nilai USD 1,4 miliar pada puncaknya pada tahun 2017—telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi lonjakan jumlah petani yang membudidayakan opium di Afghanistan. Seorang petani di Helmand mengatakan dalam beberapa pekan terakhir harga opium telah naik lebih dari dua kali lipat karena rumor bahwa Taliban akan melarang penanamannya.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan bahwa dia perlu menanam opium untuk menghidupi keluarganya.
“Tanaman lain tidak se-menguntungkan opium,” katanya.
Penulis: Airin Sukono.