Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Taliban Larang Perempuan Afghanistan Bertamasya ke Taman Nasional
28 Agustus 2023 10:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kebebasan perempuan di Afghanistan semakin dikekang. Terbaru, pemerintah Taliban melarang perempuan-perempuan di negara itu berkunjung atau bertamasya ke Taman Nasional Band-e-Amir.
ADVERTISEMENT
Larangan terbaru ini diberlakukan bertepatan dengan peringatan Hari Kesetaraan Perempuan Internasional, yang jatuh pada Sabtu (26/8).
Dikutip dari BBC, Plt Menteri Kebajikan dan Akhlak Afghanistan, Mohammed Khaled Hanafi, mengungkapkan kebijakan ini diambil lantaran banyaknya perempuan yang tidak mematuhi aturan berhijab datang mengunjungi taman nasional tersebut.
Atas dasar itulah, Hanafi memerintahkan para ulama dan petugas keamanan setempat untuk melarang semua perempuan memasuki Taman Nasional Band-e-Mir — hingga ditemukan sebuah solusi.
Dewan Ulama Syiah di Provinsi Bamiyan, Sayed Nasrullah Waezi, berpendapat sebagian besar perempuan yang mengunjungi taman itu adalah mereka yang tidak mematuhi aturan berhijab.
"Ada keluhan tentang kurangnya hijab atau hijab yang buruk, mereka bukan penduduk Bamiyan. Mereka datang ke sini dari tempat lain," kata Waezi kepada media lokal.
ADVERTISEMENT
Band-e-Mir merupakan daya tarik wisata penting hingga menjadi taman nasional pertama di Afghanistan pada 2009. UNESCO menggambarkan taman ini sebagai 'gugusan danau yang terbentuk secara alami dengan formasi dan struktur geologi yang istimewa, serta keindahan alamnya yang alami dan unik'.
Meski demikian, Hanafi menegaskan bahwa sebenarnya mengunjungi taman tersebut hanya sekadar untuk 'melihat-lihat dan berwisata' — tidaklah wajib.
Aktivis dari Human Rights Watch, Fereshta Abbasi, menggarisbawahi fakta bahwa larangan bagi perempuan mengunjungi taman nasional ini diberi bertepatan pada peringatan Hari Kesetaraan Perempuan.
Sehingga, kata Abbasi, hal tersebut seolah menunjukkan penghinaan terhadap perempuan Afghanistan.
Selama ini, Taliban memiliki sejarah kelam dalam membatasi peran dan aktivitas perempuan di kalangan masyarakat Afghanistan — yang mereka sebut bersifat sementara, sejak merebut kekuasaan pada Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
Pembatasan-pembatasan itu termasuk melarang anak perempuan bersekolah, melarang perempuan menempuh perguruan tinggi, hingga baru-baru ini menutup salon-salon kecantikan di penjuru negeri.