Target 100 Hari Kerja, Mendes Akan Petakan Potensi Wujudkan 1 Desa 1 Produk

27 Oktober 2024 23:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendes PDT Yandri Susanto, saat menyampaikan keterangan dalam kegiatan Pelatihan Verifikasi Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) di Hotel Redtop, Jakarta Pusat, pada Senin (27/10/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mendes PDT Yandri Susanto, saat menyampaikan keterangan dalam kegiatan Pelatihan Verifikasi Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) di Hotel Redtop, Jakarta Pusat, pada Senin (27/10/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto, bakal melakukan pemetaan potensi yang dapat diolah di 75 ribu lebih desa di Indonesia. Pemetaan dilakukan dalam kurun waktu 100 hari kerja dirinya menjabat sebagai menteri.
ADVERTISEMENT
"Saya akan langsung turun ke lapangan dalam arti berkunjung ke desa-desa untuk memastikan bahwa desa itu bisa menjadi sumber kedaulatan pangan," kata dia dalam kegiatan Pelatihan Verifikasi Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) dalam Platform Marketplace P2KTD di Hotel Redtop, Jakarta Pusat, pada Minggu (27/10).
Yandri menambahkan, potensi yang dimiliki desa dapat diolah lalu dikolaborasikan dengan visi swasembada pangan, swasembada energi, makan bergizi gratis, dan hilirisasi yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Contoh Desa Bumijaya misalnya ada apa di Desa Bumijaya apakah dia bisa menyediakan cabai, tomat, timun, atau bumbu atau ikan atau telur sehingga nanti makan siang bergizi itu sumber-sumber kebutuhan bahan bakunya itu bisa dari desa," ucap dia.
Mendes PDTT Yandri Susanto, saat menyampaikan keterangan dalam kegiatan Pelatihan Verifikasi Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) di Hotel Redtop, Jakarta Pusat, pada Senin (27/10/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Selain itu, Yandri mengharapkan potensi yang digali di desa dapat diolah menjadi sebuah produk yang dapat diekspor ke luar negeri atau minimal ke kota besar yang ada di Indonesia. Dia bahkan mencanangkan tiap desa di Indonesia dapat menghasilkan satu produk yang diunggulkan.
ADVERTISEMENT
"Kalau desa bisa menghasilkan uang yang banyak maka orang desa enggak akan pergi ke kota lagi, orang akan menjadi bangga menjadi orang desa karena ekonominya bergerak," kata dia.
Yandri kemudian mencontohkan olahan pisang yang dilakukan oleh warga Tokyo di Jepang. Menurut dia, olahan pisang di sana dapat menghasilkan keuntungan bagi warganya karena diolah secara maksimal. Dia pun mengharapkan warga desa di Indonesia dapat mencontoh warga di Tokyo.
"Jadi, saya akan me-mapping betul satu desa satu produk dalam rangka mendukung program Pak Prabowo dalam swasembada pangan, swasembada energi, makan siang bergizi, dan hilirisasi," ujar dia.
Dalam kesempatan tersebut, Yandri mendorong peran para pendamping desa yang sudah dilatih agar dapat memberi kontribusi maksimal untuk memberdayakan warga di desa.
ADVERTISEMENT
"Saya minta outputnya nanti pulang ke daerah dipastikan bahwa verifikator atau yang dilatih hari ini benar-benar melaksanakan tugasnya sehingga nanti yang diharapkan dari target pelatihan bisa tercapai," kata dia.