Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah selesai melakukan penjaringan calon Wali Kota Solo. Total ada 14 calon yang masuk cawalkot Pilkada Solo 2024 menggantikan Gibran Rakabuming Raka.
ADVERTISEMENT
“Menurut kader kami, nama-nama tersebut yang bisa menjadi wali kota selanjutnya. Karena kita menggunakan sistem diskusi tidak skor terbanyak,” kata Ketua DPD PKS Kota Solo, Daryono, di kantor PKS Solo, Senin (27/5).
Cawalkot tersebut terdiri dari tujuh kader internal PKS dan tujuh orang eksternal.
Berikut daftar cawalkot berasal dari kader internal PKS Solo:
1. Sugeng Riyanto (Ketua Majelis Pertimbangan Daerah PKS Solo)
2. Daryono (Ketua DPD PKS Solo)
3. Syaifulhaq Mayyazi (Perwakilan Tokoh Muda PKS)
4. Didik Hermawan (Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PKS)
5. Abdul Ghofar Ismail (Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah PKS Jawa Tengah)
6. Asih Sunjoto Putro (Ketua Fraksi PKS DPRD Solo)
Daftar cawalkot berasal dari eksternal:
ADVERTISEMENT
1. Teguh Prakosa (Wakil Wali Kota Solo),
2. KGPAA Mangkunegoro X atau Gusti Bhre
3. Sekar Tandjung (Ketua DPD Partai Golkar Solo)
4. Mashuri (Ketua PC Nahdlatul Ulama Solo)
5. Nur Khalid Syaifullah (Ketua Majelis Tafsir Al Quran)
6. Prof. Dr. Sofyan Anif (Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta)
7. M.Taufiq (Pengacara)
Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain
Setelah hasil penjaringan ini, lanjut Daryono, pihaknya akan menjalin komunikasi dan safari politik dengan tujuh tokoh calon eksternal tersebut.
Terkait masuknya nama Teguh Prakosa, Daryono menyebut pihaknya tetap menghargai PDIP.
“Kita tetap menghargai PDIP karena Teguh juga mendaftar Cawalkot lewat PDIP. Yang jelas kita masih cair untuk bekerja sama dengan mempertimbangkan peluang besar menang,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan PKS hanya punya tujuh kursi di DPRD Solo. Dengan jumlah tersebut tidak bisa mengusung calon wali kota Solo dan wakil wali kota Solo sendirian sehingga harus berkoalisi.
“Semua masih membuka peluang. Kita ikut koalisi mana yang bisa mengakomodir dan membawa perubahan ke Kota Solo. Semua tergantung dengan hasil safari politik PKS,” ujarnya.