Tentara Israel Serbu dan Tutup Kantor Biro Al-Jazeera di Tepi Barat Palestina

23 September 2024 9:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan pintu masuk kantor Al Jazeera, setelah diserbu dan ditutup oleh pasukan Israel, di Ramallah, Tepi Barat, Minggu (22/9/2024). Foto: Mohammed Torokman/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan pintu masuk kantor Al Jazeera, setelah diserbu dan ditutup oleh pasukan Israel, di Ramallah, Tepi Barat, Minggu (22/9/2024). Foto: Mohammed Torokman/REUTERS
ADVERTISEMENT
Tentara Israel menyerbu biro kantor berita Al-Jazeera di Tepi Barat, Palestina, pada Minggu (22/9). Mereka kemudian memerintahkan penutupan perwakilan media dari Qatar tersebut.
ADVERTISEMENT
Keterangan kepala biro Al-Jazeera di Tepi Barat, Walid al-Omari, tentara Israel yang menyerbu kantornya, bertopeng dan bersenjata lengkap. Para tentara itu membawa surat perintah penutupan operasional kantor di Tepi Barat selama 45 hari.
"Perintah Israel karena mereka menuduh jaringan ini menghasut dan mendukung terorisme," kata al-Omari seperti dikutip dari Al-Jazeera.
Kendaraan militer berpatroli di jalan di luar gedung tempat kantor Al Jazeera berada di Ramallah, Tepi Barat, Minggu (22/9/2024). Foto: Mohammed Torokman/REUTERS
Kesaksian jurnalis Al-Jazeera, Jivari Bueiri, tentara Israel sempat menggunakan gas air mata di sekitar kantor biro mereka di pusat kota Tepi Barat.
Bueiri menambahkan, Israel lalu menyita kamera milik biro Al-Jazeera. Ia khawatir Israel akan menghancurkan dokumentasi dan arsip milik mereka.
Jurnalis Al-Jazeera lainnya Nida Ibrahim mengaku tak terkejut dengan tindakan Israel pada Minggu itu. Sebab, Israel sudah melarang medianya meliput di dalam Israel.
ADVERTISEMENT
Pemandangan pintu masuk kantor Al Jazeera, setelah diserbu dan ditutup oleh pasukan Israel, di Ramallah, Tepi Barat, Minggu (22/9/2024). Foto: Mohammed Torokman/REUTERS
Kendaraan militer berpatroli di jalan di luar gedung tempat kantor Al Jazeera berada di Ramallah, Tepi Barat, Minggu (22/9/2024). Foto: Mohammed Torokman/REUTERS
"Kami sudah mendengar ancaman akan menutup biro. Kami dengar pemerintah membicarakan ini, meminta penguasa militer di Tepi Barat untuk menutup dan memberhentikan saluran ini, tapi kami tak menyangka terjadi hari ini," jelas Ibrahim.
Larangan Al-Jazeera meliput di dalam Israel berlaku pada Mei 2024 akibat pecahnya perang Gaza. Serangan Israel ke wilayah Palestina itu menyebabkan lebih dari 40 ribu orang tewas.