Tentara Kyrgyzstan dan Tajikistan Kembali Saling Tembak di Perbatasan

Penjaga perbatasan Tajikistan berpatroli di perbatasan sungai Pyandj di perbatasan Afghanistan tidak jauh dari kota Pyandj sekitar 220 km dari Dushanbe, Tajikistan. Foto: Vyacheslav Oseledko/AFP

Layanan penjaga perbatasan Kyrgyzstan mengatakan pasukan Tajikistan kembali menembaki beberapa pos terdepan negaranya, pada Jumat (16/9).

Sebagai balasan, penjaga perbatasan Kyrgyzstan membalasnya. Akibatnya bentrokan dua negara pecahan Uni Soviet ini pun pecah. Ketegangan di antara mereka meningkat sejak pekan ini.

Dikutip dari Reuters, bentrokan di perbatasan Kyrgyzstan-Tajikistan yang tidak memiliki pemisah tegas kerap kali terjadi. Namun, bentrokan biasanya mereda dengan cepat walaupun bentrokan tahun lalu hampir menyebabkan perang besar.

Sehari sebelumnya, Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov dan Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon bertemu menghadiri pertemuan puncak badan keamanan regional di Uzbekistan.

Secara historis, kedua negara yang tuan rumah pangkalan militer Rusia dan memiliki hubungan dekat dengan Moskow, masih mengalami permusuhan satu sama lain. Rusia

Baku tembak Kyrgyzstan dan Tajikistan ini merupakan kali kedua pekan ini setelah sebelumnya kedua negara terlibat baku tembak di perbatasan pada Rabu (14/9). Peristiwa terjadi jelang pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China XI Jinping di Uzbekistan.

Baku tembak Rabu lalu dimulai setelah penjaga perbatasan Kyrgyzstan menuduh orang Tajikistan mengambil posisi di bagian dari perbatasan.

Sedangkan di satu sisi, Tajikistan mengatakan penjaga perbatasan Kyrgyzstan melepaskan tembakan senjata dan mortir tanpa alasan di pos terdepan mereka. Dari baku tembak tersebut, satu penjaga perbatasan tewas dan dua lainnya terluka.

Penulis: Thalitha Yuristiana.