Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tergiur Dolar, Banyak Pemuda Tertipu Jadi Operator Judol dan Scam di LN
9 Desember 2024 14:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani berbicara tentang maraknya kasus pekerja migran Indonesia yang bekerja ilegal sebagai operator judi online (judol) hingga scammer di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, para pekerja muda ini awalnya tertipu iklan pekerjaan dari media sosial di Telegram dan WhatsApp. Mereka tergiur bayaran dolar yang ditawarkan.
"Bagaimana dengan anak muda? Banyak juga kejadian, karena sekarang informasi itu masif ya, lewat gadget kita, lewat handphone, kadang-kadang terjadi iklan-iklan bekerja sebagai operator, bekerja sebagai admin di Thailand. Gajinya berapa ribu dolar, 1.000 kek, 2.000 kek, dan lain-lain. Tentu tertarik dong bekerja sebagai admin bisa dapat 1.000 dolar, bisa dapat 2.000 dolar," kata Christina.
Christina menyampaikan itu saat sosialisasi penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia di Stikes Panti Rapih Yogyakarta di Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Senin (9/12).
Para pemuda ini tanpa mengecek detail langsung tertarik tawaran pekerjaan tersebut. Terlebih prosesnya mudah.
ADVERTISEMENT
"Interview lewat Zoom. Dibikinin paspor dan lain-lain, berangkat. Padahal ini masuk ke dalam sindikat pengiriman pekerja migran ilegal atau bahkan TPPO," jelasnya.
Sesampai di sana, mereka dipekerjakan di situs perjudian online hingga bekerja di penipuan online atau online scammer.
"Kerjanya ya nipu orang. Misalnya, yang perempuan pura-pura jadi laki. Lalu, nanti WA-WA semua nanti ada database dikasih untuk melakukan penipuan investasi, dan lain-lain," jelasnya.
Ketika target pekerjaan tak dipenuhi mereka akhirnya diancam dan harus ditebus orang tuanya.
Kasus seperti ini tidak akan terjadi jika iklan-iklan di media sosial ini disikapi dengan bijak. Iklan-iklan seperti ini harus terlebih dahulu diverifikasi sebelum mendaftar.
"Kalau ada iklan, datang aja ke kantor BP3MI, mudah sekali. Di situ selalu ada yang bisa menjawab pertanyaan teman-teman," katanya.
ADVERTISEMENT
Nanti petugas akan mengecek siapa yang mengirim lowongan pekerjaan tersebut.
"Sekalian juga tanya, kalau pekerjaannya benar yang ada peluang itu luar negeri di mana saja ya. Nah, itu juga bisa diberikan informasi," jelasnya.