Teror Pinjol Rp 15 Juta Picu Pasutri di Kediri Nekat Tenggak Racun Bareng 2 Anak

16 Desember 2024 16:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasat reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kasat reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Percobaan bunuh diri satu keluarga di Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri yang terjadi pada Jumat (13/12/2024) diduga dipicu oleh teror pinjaman online (pinjol). Mereka menunggak pinjol sebesar Rp 15 juta.
ADVERTISEMENT
Keluarga tersebut terdiri dari suami bernama Danang (31), sang istri Minatun (29), serta dua anak mereka, MNP (8) dan MRS (2).
Anak bungsu mereka, MRS, meninggal dunia setelah meminum susu yang dicampur racun tikus. Tiga anggota keluarga lainnya berhasil diselamatkan dan kini mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Simpang Lima Gumul (RS SLG) Kediri.
Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, mengungkap bahwa keluarga ini tak mampu menghadapi tekanan dari pinjol yang terus meneror mereka melalui telepon.
"Berdasarkan keterangan awal utang mereka sebesar Rp 15 juta. Namun, tekanan dari pihak penagih membuat mereka stres dan akhirnya memutuskan melakukan tindakan nekat ini," ujar AKP Fauzy.
AKP Fauzy menjelaskan, istri Danang kerap menerima panggilan dari nomor tak dikenal yang terus menuntut pelunasan utang. Teror ini menyebabkan Miatun merasa tertekan, hingga akhirnya berbicara kepada suaminya tentang solusi ekstrem tersebut.
ADVERTISEMENT
"Mereka merasa tidak ada jalan keluar setelah gagal meminta bantuan dari kerabat. Racun tikus yang digunakan dibeli di sebuah toko, kemudian dicampur dengan susu yang diminum bersama-sama," jelasnya.
Saat ini, Danang dan Minatun masih menjalani perawatan intensif di RS SLG, sementara anak pertama mereka, MNP, kondisinya mulai membaik setelah memuntahkan susu beracun. Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, termasuk sisa racun dan handphone milik korban.
Handphone tersebut kini menjadi fokus penyelidikan untuk melacak aplikasi pinjol yang digunakan dan pola teror yang dialami korban.
"Kami sedang mendalami aplikasi pinjol yang terlibat. Jika terbukti ada unsur pidana, kami akan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait," tegas AKP Fauzy.
Fauzy mengatakan insiden ini menjadi peringatan keras tentang dampak buruk pinjaman online ilegal yang kerap memanfaatkan bunga tinggi dan metode penagihan tidak manusiawi.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran untuk lebih waspada terhadap pinjaman online ilegal. Jangan sampai masyarakat terjebak dalam jeratan yang merugikan," tambah AKP Fauzy.