Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Timses Jokowi Kumpulkan Data Pelanggaran Kampanye di Acara Reuni 212
3 Desember 2018 13:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Direktur hukum dan advokasi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin Ade Irfan Pulungan menyesalkan pernyataan sepihak komisioner Bawaslu soal pelanggaran kampanye di acara reuni 212 kemarin. Bawaslu menyampaikan tak ada pelanggaran di Reuni 212.
ADVERTISEMENT
"Kita menyesalkan pernyataan itu karena setahu saya sebuah keputusan yang diambil oleh Bawaslu itu dilakukan secara kolektif kolegial kan," kata Ade ketika dihubungi, Senin (3/12)
Ade menambahkan, pihaknya sejauh ini mencatat ada beberapa poin yang diduga pelanggaran kampanye pada saat reuni 212 kemarin. Pertama menurut Ade adalah nyanyian yang menyinggung Jokowi sebagai pembohong serta teriakan 2019 Ganti Presiden.
"Saya melihatnya sangat tendensius, karena sudah mengatakan mengarahkan memilih presiden dani ijtima ulama kan. Nah itu kan jelas sebuah ajakan seruan. Apakah itu bagi Bawaslu bukan kategori kampanye," ucap Ade.
"Apakah bukan sebuah bentuk mengandung unsur penghinaan ataupun SARA, kan mencela gitu. Kenapa itu terjadi lagu itu, itu tejadi proses pembiaran dari panitianya," tambah Ade.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ade juga mencatat orasi yang disampaikan Tengku Zulkarnaen soal pembangunan jalan tol di zaman Belanda. Menurut Ade apa yang disampaikan Tengku saat itu berupa provokasi kepada umat islam.
"Dia (Tengku Zulkarnaen) mencoba untuk menyampaikan kepada publik Presiden Jokowi itu tidak lebih baik, itu kan memberikan semacam pengaruh kepada yang hadir di situ dalam hal ini presiden Jokowi tidak lebih baik," ketusnya.
Kendati demikian, Ade mengaku pihaknyatak ingin gegabah melakukan pelaporan kepada Bawaslu soal dugaan pelanggaran kampanye di acara reuni 212 itu. Kini, pihaknya masih melakukan pengumpulan data.
"Kami lagi menginvestigasi semua yang terjadi di reuni kemarin. Kami juga enggak mau terlalu emosional terlalu gegabah untuk melakukan pelaporan-pelaporan," tutur Ade.
ADVERTISEMENT
Sebab, Ade mewanti-wanti pelaporan dari tim Jokowi akan dibenturkan oleh sekelompok orang bahwa tim Jokowi dinilai tak suka pada sebuah acara keagamaan.
"Kami sangat hati-hati karena nanti jika ini nanti muncul sebagai sebuah laporan ini pasti macam-macam ya orang yang bagaimana lah, dibenturkan dengan sebuah ketidaksukaan acara agama," pungkasnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini