Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Mantan Kapolri Tito Karnavian berpesan kepada Jenderal Idham Azis yang baru saja dilantik menggantikan posisinya saat ini. Per 23 Oktober lalu, Tito resmi meninggalkan jabatan Kapolri dan menjabat Menteri Dalam Negeri.
ADVERTISEMENT
Kepada Idham, Tito mengingatkan posisi Kapolri tak mudah untuk dijalani. Apalagi, jika memimpin sejumlah pasukan dan juga harus memastikan keamanan di sejumlah wilayah.
"Banyak pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Pak Idham. Jadi Kapolri enggak gampang, karena internal saja harus ngurusin 450 ribu orang. Eksternal ada 34 polda, 500 lebih polres, hampir 5.000 polsek yang tersebar di seluruh wilayah," kata Tito di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11).
"Kemudian melaksanakan tugas pokok pemeliharaan kamtibmas, sambil juga pelayanan kepada publik," lanjutnya.
Tak hanya itu, Tito juga mengingatkan penegakan hukum hingga persiapan Pilkada 2020 yang tak mudah. Apalagi, dengan tindak kejahatan yang kerap terjadi di lingkungan masyarakat.
"Penegakan hukum itu enggak gampang di tengah negara yang sangat pluralistik, dan demokrasi yang cenderung bebas. Jadi permasalahan ideologis, politis, pilkada tahun depan, 270 daerah itu akan banyak sekali," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Lalu permasalahan kejahatan-kejahatan konvensional seperti perampokan, begal, kekayaan negara, illegal logging, illegal fishing, masalah lingkungan. Kompleks sekali. Saya merasakan tiga tahun tiga bulan merasa cukup berat," tambahnya.
Idham Azis dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jumat (1/11). Pelantikan dihadiri sejumlah tamu undangan seperti pimpinan MPR, menteri kabinet hingga pimpinan sejumlah lembaga negara.