TNI Telusuri Asal Granat yang Meledak dan Tewaskan Anak di Bogor

15 Februari 2019 15:02 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tempat Kejadian Perkara (TKP) granat meledak di Bogor. Foto: Ajo Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tempat Kejadian Perkara (TKP) granat meledak di Bogor. Foto: Ajo Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Granat yang meledak di Kampung Wangun Jaya, Bogor, diduga bukan jenis granat tangan. Hal itu diungkapkan oleh Komandan Detasemen Peralatan Bogor, Letnan Kolonel CPL, Asep Rahmatsyah, saat menyambangi rumah Ibnu Mubarok, korban tewas akibat ledakan amunisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Dugaan itu disimpulkan Asep berdasarkan keterangan Siti Nurhasanah, ibu Ibnu Mubarok, yang menggambarkan amunisi itu seperti botol deodorant. Asep juga sudah melihat serpihan ledakan yang menyebabkan dua anak tewas.
“Kalau yang diberitakan kemarin kan bentuknya seperti nanas itu tidak benar. Barang yang meledak bukan granat tangan,” ujar Asep.
Letnan Kolonel CPL Asep Rahmatsyah, komandan detasemen peralatan Bogor. Foto: Ajo Darisman/kumparan
Ia menduga benda yang diduga granat merupakan jenis amunisi yang menggunakan senjata pelontar. Benda itu didapati si anak dari lapangan tembak TNI.
“Dari bukti fisik serpihan dengan keterangan ibu korban yang pernah melihat barang itu, mengarah ke granat lontar, bukan granat tangan, mengarah GLM (grenade launcher module),” katanya.
Dugaan itu juga diperkuat dengan melihat tidak adanya kerusakan fisik bangunan. Hal ini mengarah pada dugaan jenis amunisi merupakan daya hancur personel bukan bangunan fisik.
Polisi menyambangi rumah korban ledakan granat. Foto: Dok. Polres Bogor
Selain itu, temuan sisa serpihan amunisi berbentuk kaleng tipis juga menjadi acuan Asep mengambil dugaan seperti itu.
ADVERTISEMENT
“Granat tangan itu tidak akan ada serpihan kaleng kayak gitu, karena tidak terbuat dari plat kaleng,” jelas Asep.
Soal apakah granat itu merupakan milik TNI, Asep belum berani memberi pernyataan.
“Belum diketahui kapan latihannya, makanya kami telusuri itu kapan terakhir orang latihan granat itu. Nanti hubungi kepala penerangan korem,” ujarnya.