TNI Usai Penusukan Anggotanya oleh Oknum Brimob: Kami Percaya Polri

12 Juni 2018 9:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anggota TNI AD (Foto: ANTARA FOTO/Rahmad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anggota TNI AD (Foto: ANTARA FOTO/Rahmad)
ADVERTISEMENT
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) meminta agar insiden penusukan dua anggota TNI oleh beberapa oknum Brimob di Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu dapat disikapi dengan bijak dan cerdas oleh kedua belah pihak. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh mengimbau untuk mewaspadai adanya oknum-oknum yang berusaha memancing provokasi antara TNI dan Polri.
ADVERTISEMENT
"Sesungguhnya situasi seperti saat ini sangat mudah dimanfaatkan pihak lain untuk memprovokasi dan mengadu domba Institusi TNI dan Polri," kata Denny dalam keterangan resminya, Senin (11/6).
Denny mengingatkan bahwa kejadian penusukan tersebut tidak begitu saja dikaitkan dengan peristiwa pengeroyokan terhadap dua anggota Polri yang terjadi pada Sabtu (9/6) dini hari di Cijantung, Jakarta Timur. Penyerangan tersebut dilakukan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK).
Billiard Al Diablo, lokasi penusukan anggota TNI. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Billiard Al Diablo, lokasi penusukan anggota TNI. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
"Kita tidak boleh berasumsi bahwa setiap peristiwa selalu terkait, oleh karenanya semuanya harus bisa menahan diri untuk tidak berpolemik. Kasihan masyarakat, jika kita disibukan dengan masalah internal. Kapan kita bisa fokus menata masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik," lanjut Denny.
Ia berharap peristiwa ini merupakan yang terakhir kalinya. Selain itu, Denny juga mengingatkan kepada jajarannya agar bersikap lebih bijak dan tidak bertindak gegabah yang dapat merugikan diri sendiri, serta institusi TNI dan Polri.
ADVERTISEMENT
TNI AD juga menyerahkan sepenuhnya permasalahan ini melalui jalur hukum. "TNI AD tetap berkomitmen dan percaya akan integritas Polri yang promoter dalam penanganan kasus ini," ucap Denny.
Denny menegaskan khususnya kepada TNI-Polri untuk bisa berpikir objektif untuk menghindari berbagai risiko lainnya. Dua kejadian ini diharapkan dapat meningkatkan sinergitas dan soliditas secara lebih terstruktur antar dua institusi ini.
Terlebih lagi, TNI-Polri sedang bekerja sama mengemban amanah untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya menjelang Idul Fitri, Pilkada Serentak 2018, Asian Games, serta rangkaian Pileg dan Pilpres 2019.
Simulasi gabungan TNI dan Polri jelang pilkada  (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi gabungan TNI dan Polri jelang pilkada (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
"Siapa pun harus mampu menahan diri untuk tidak memperkeruh situasi. Semua pihak harus senantiasa menciptakan suasana yang aman dan damai agar masyarakat juga merasa nyaman dan tenang," pesan Denny diakhir.
ADVERTISEMENT
Dua anggota TNI yang ditusuk di tempat Billiard Al Diablo, Depok, pada Kamis (7/6) sekitar pukul 03.30 WIB bernama Serda Darma Adi dan Serda Nikolas. Setelah menjalani perawatan, Serda Darma Adi meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RSPAD Gatot Subroto. Sedangkan kondisi Serda Nikolas berangsur pulih.
Mabes Polri sangat menyayangkan kejadian ini dan masih menyelidiki motif penusukan.