Tokoh Marxis Anura Kumara Dissanayake Menang Pemilu Sri Lanka

23 September 2024 12:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden baru Sri Lanka Anura Kumara Dissanayake. Foto: LAKRUWAN WANNIARACHCHI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden baru Sri Lanka Anura Kumara Dissanayake. Foto: LAKRUWAN WANNIARACHCHI / AFP
ADVERTISEMENT
Tokoh Marxis, Anura Kumara Dissanayake, terpilih sebagai Presiden Sri Lanka pada Minggu (22/9). Dia berjanji akan memerangi korupsi dan memperbaiki ekonomi yang dihantam krisis finansial.
ADVERTISEMENT
Anura berhasil mengalahkan dua rivalnya, yaitu petahana Ranil Wickremesinghe dan pemimpin oposisi Sajith Premadasa.
"Kami percaya kami bisa mengubah negara ini. Kami bisa membangun pemerintahan yang stabil dan maju. Bagi saya ini bukan posisi tapi tanggung jawab," kata Anura seperti dikutip dari Reuters.
Lewat hasil yang diumumkan komisi pemilu setempat Anura berhasil mendapat 42,3 persen suara. Di posisi kedua Premadasa memperoleh suara sebanyak 32,8 persen.
Presiden baru Sri Lanka Anura Kumara Dissanayake. Foto: LAKRUWAN WANNIARACHCHI / AFP
Pada pemungutan suara 2024 ini menurut komisi pemilu Sri Lanka, sebanyak 75 persen dari 17 juta pemegang hak suara menggunakan pilihannya.
Sesaat setelah Anura diumumkan sebagai pemenang, Presiden Wickremesinghe langsung mengakui kekalahan dan memberikan selamat kepada pemenang.
"Bapak Presiden, saat ini saya menyerahkan ini dengan banyak cinta, kepada anak yang kami kasihi bernama Sri Lanka, yang sangat kami cintai," kata Wickremesinghe.
Presiden baru Sri Lanka Anura Kumara Dissanayake. Foto: ISHARA S. KODIKARA / AFP
Anura berhasil menjadi presiden seusai dicalonkan oleh Aliansi Kekuatan Rakyat Nasional. Aliansi itu salah satu terdiri dari partai berideologi marxis Janatha Vimukthi Peremuna (JVP).
ADVERTISEMENT
Usai mengamankan kemenangan Anura menyatakan siap memberlakukan kebijakan tegas demi membasmi korupsi. Ia turut pula berkomitmen membantu warga miskin yang jadi basis utama pendukungnya pada pemilu.
Oleh sebab itu, dirinya memastikan Sri Lanka akan melekat pada program bantuan IMF sampai 2027. Langkah itu agar perekonomian negara stabil, membayar utang hingga menarik investor.
"Akar dari runtuhnya negara ini adalah manajemen buruk. Kami punya perasaan kuat kami punya manajer yang baik untuk mengelola negara ini. Kami bisa sukses di masa depan," klaim Anura.