Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Dengan berakhirnya etape keempat di kaki Gunung Ijen, Banyuwangi, Sabtu (28/9), ajang International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2019 resmi usai. Meski demikian, ajang ini menimbulkan kesan bagi para juri dari Federasi Balap Sepeda Dunia (UCI).
ADVERTISEMENT
Salah satunya diungkapkan oleh Chief Commissaire asal Australia, Peter Tomlinson yang sudah dua kali terlibat ITdBI. Menurut Peter, kompetisi yang digelar tahun ini bisa berjalan dengan sangat baik dan terorganisir serta mampu mendatangkan pebalap internasional dari lima benua.
"Ini lomba yang sangat wonderful. Menurut saya, event ini masuk ajang bapak sepeda sepuluh terbaik dunia. Sudah semakin memenuhi standar terbaik dunia," kata Tomlinson di sela awarding kepada para pemenang ITdBI.
ITdBI adalah agenda tahunan balap sepeda 2.2 ang digelar di Banyuwangi sejak 2012. Ajang ini masuk agenda resmi kompetisi UCI yang diikuti oleh tim-tim dari dalam dan luar negeri. Tahun ini saja, ada 19 tim dengan pebalap dari 23 negara di lima benua.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga disampaikan juri asal Australia, Karen O'Challaghan. Meski baru pertama kali datang ke Banyuwangi, ia merasa terkesan dengan animo warga yang sangat semangat menyambut para pebalap di setiap lintasan.
“Anak-anak begitu bersemangat dan ceria menyambut kehadiran kami. Juga warga-warga lainnya. Hal ini jarang ditemui di balapan sepeda di negara lainnya. Tidak akan bosan datang ke Banyuwangi,” tutur Karen.
Pujian tak hanya datang dari para juri saja. Para pebalap yang bertarung di ITdBI juga mengacungkan jempol.
“Banyuwangi adalah tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi, termasuk ikut balap sepeda di sini. Orang-orangnya di sini menyenangkan. Race dirancang dan di-organisir dengan baik. Semua yang ada di sini memberikan semangat bagi kami selama bertanding,” ujar peraih Yelow Jersyey ITdBI asal Jepang, Robbie Hucker.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Kakeru Omai, pebalap tim Aisan Jepang mengaku terkesan dengan keindahan alam Banyuwangi, terutama di Taman Nasional Alas Purwo dan Pegunungan Ijen. Kakeru adalah pemenang etape ketiga ITdBI.
“Meskipun rute Ijen ini berat, saya tetap ingin bertanding kembali di sini,” kata Kakeru.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku cukup puas dengan kesuksesan penyelenggaraan ITdBI tahun ini. Menurut Anas, kesuksesan ini adalah buah dari kerja keras seluruh masyarakat Banyuwangi. Tidak hanya dari panitia penyelenggara, namun semua lini terlibat di sini.
“Ini adalah sukses bagi semua warga. Pemkab, TNI, Polri, tokoh masyarakat dan semua warga bekerja sinergis untuk membuat kompetisi ini berjalan dengan baik. Ini kebanggaan bagi seluruh rakyat Banyuwangi sekaligus suntikan semangat untuk terus menggelar event yang lebih berkualitas ke depan,” kata Anas.
ADVERTISEMENT