Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Trump Janjikan Green Card bagi Lulusan Asing yang Kuliah di Kampus AS
21 Juni 2024 12:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Donald Trump akan memberikan "green card" atau kartu penduduk tetap untuk lulusan asing dari perguruan tinggi AS. Padahal, eks presiden AS itu dikenal keras menyikapi isu yang berkaitan dengan imigran.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Trump dalam podcast yang terbit pada Kamis (20/6), beberapa hari setelah Presiden Biden mengumumkan jalur kewarganegaraan bagi imigran yang menikah dengan warga negara AS.
“Apa yang ingin saya lakukan dan apa yang akan saya lakukan adalah, anda lulus dari sebuah perguruan tinggi, saya pikir anda harus secara otomatis mendapatkan 'green card' sebagai bagian dari ijazah anda untuk dapat tinggal di negara ini,” kata Trump kepada podcast All-In, seperti dikutip dari AFP.
Trump mengatakan hal ini mencakup siapa pun yang lulus dari perguruan tinggi AS, termasuk mereka yang menyelesaikan program dua tahun, baik junior college dan lulusan doktoral.
Dalam diskusi itu, dirinya juga berjanji akan membantu mengimpor orang-orang terbaik dan tercerdas di seluruh dunia ke AS.
ADVERTISEMENT
"Saya tahu cerita di mana orang-orang lulus dari perguruan tinggi ternama, atau dari perguruan tinggi, dan mereka sangat ingin tinggal di sini namun mereka tidak bisa. Mereka kembali ke India, kembali ke China. Mereka menjalankan bisnis dasar yang sama di tempat-tempat tersebut dan mereka menjadi multi miliarder yang mempekerjakan ribuan orang," kata Trump.
Kandidat Partai Republik itu juga mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan AS kini membutuhkan lebih banyak orang-orang pintar.
“Mereka bahkan tidak dapat membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan karena mereka berpikir tidak akan bertahan di negara tersebut. Itu akan berakhir pada hari pertama,” tambah Trump.
Selama masa kepresidenan Trump pada 2017-2021, ia memerintahkan pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko dan menerapkan larangan perjalanan terhadap orang-orang dari beberapa negara yang mayoritas penduduknya Muslim.
ADVERTISEMENT
Komentarnya muncul setelah lawannya dari Partai Demokrat, Biden, melonggarkan aturan visa untuk sekitar setengah juta pasangan warga negara AS untuk mendapatkan kewarganegaraan pada Selasa (18/6).
Presiden juga menyederhanakan proses bagi para migran anak-anak yang datang ke AS secara ilegal – dikenal dengan program “Dreamers” – untuk mendapatkan visa kerja jika mereka lulus perguruan tinggi dan mendapat tawaran pekerjaan berketerampilan tinggi.
Berbeda dengan Trump, Biden dianggap lebih lunak menyikapi isu imigrasi. Pada awal Juni, Presiden AS itu menandatangani perintah presiden yang melarang migran masuk ke AS secara ilegal untuk meminta suaka. Jumlah migran saat itu melonjak hingga 2.500 orang dalam sehari.