Tukang Pijat di Malang yang Mutilasi Pasien Buat Iklan di Tinder Bisa Guna-Guna

8 Januari 2024 19:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tukang pijat di Malang diduga memutilasi pasiennya.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tukang pijat di Malang diduga memutilasi pasiennya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi mengungkap fakta lain dalam kasus mutilasi yang dilakukan tukang pijat bernama Abdul Rahman terhadap pasiennya Adrian Prawono di kosnya di Jalan Sawojajar Gang 13A, RT 01 RW 02, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengatakan, awal perkenalan Abdul dengan Adrian ini melalui aplikasi Tinder. Pelaku membuat iklan punya kemampuan mengguna-gunai orang lain.
"Di aplikasi Tinder tersebut pelaku menyampaikan atau meng-advertise atau mengiklankan bahwasanya dia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk melakukan guna-guna atau pelet," kata Danang kepada wartawan, Senin (8/1).
Korban yang melihat hal tersebut tertarik dan menghubungi pelaku. Mereka lalu melakukan pertemuan, saat itu korban meminta pelaku untuk mengguna-gunai seseorang.
Bukannya berhasil, setelah beberapa lama janji pelaku tak terbukti. Korban lalu mempertanyakan hal itu ke pelaku.
"Setelah beberapa kemudian korban kembali lagi ke pelaku menyampaikan bahwasanya tidak berhasil dan korban merasa tersinggung," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Korban Temui Pelaku
Tak kunjung ada kejelasan, korban lalu menghampiri pelaku di kosnya. Saat itu keduanya cekcok, pelaku lalu mengambil celurit dan menyerang korban.
"Sempat terjadi adu fisik kemudian pelaku mengambil celurit yang ada di bawah meja di dekat pelaku ini dan dibacokkan ke lehernya sebanyak 2 kali sehingga korban roboh kemudian meregang nyawa," terangnya.
Usai korban tewas, keesokan harinya pelaku memutilasi tubuh korban menjadi 9 bagian. Lalu, potongan tubuh korban itu dimasukkan ke dalam 3 kantong plastik, kemudian dibuang di sungai dan sebagian dikubur.
Saat ini, polisi masih mencari dua kantong plastik berisi potongan tubuh korban, alat pemotong serta baju korban yang dibuang ke sungai oleh pelaku.
"Jadi yang 2 kantung plastik saat ini kita masih melakukan pencarian dengan tim. Jadi untuk mencari baju yang digunakan oleh korban kemudian alat yang digunakan oleh pelaku untuk membunuh atau memutilasi korban. Sehingga nanti bisa semakin terang perkara ini," ungkapnya.
ADVERTISEMENT