Turis Asal Prancis Dilecehkan di Gunung Bromo: Pelaku Minta Ciuman 1 Menit

13 Februari 2024 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dugaan pelecehan diduga terjadi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di Seruni Point.
ADVERTISEMENT
Korban adalah solo traveler asal Prancis yang menceritakan dugaan pelecehan itu di media sosialnya.
Korban bercerita, ia sendirian mendaki Gunung Bromo hingga akhirnya bertemu dengan pria pemotor yang menawarkan tumpangan.
"Saya katakan kepadanya bahwa saya menumpang namun saya tidak punya uang. 'Tidak apa-apa' katanya, jadi dia membawa saya ke Bukit King Kong," ujar korban.
Pria yang memberikan tumpangan itu awalnya membantu memasangkan tenda, bahkan membelikan makanan ringan.
Tak berselang lama, pria itu mengajak korban mengobrol di dalam tenda. Korban sesungguhnya risih tapi ia ingin membalas kebaikan pria itu.
"Sebelumnya, saya katakan padanya supaya ini menjadi jelas: Saya akan tidur sendirian malam ini," kata korban.
Pria itu bergeming saat korban memintanya pergi, malah meminta berciuman 1 menit.
ADVERTISEMENT
"Dia meminta saya untuk 'berciuman 1 menit', berkali-kali. Lalu dia bahkan bilang 'Saya akan memberimu uang' lalu setelah beberapa saat, dia seperti 'Oke, beri saya uang kalau begitu, saya mau 100 K' lalu 'Oke, 50 K dan saya akan pergi'. Saat ini saya sudah mulai mengemasi tas lalu dia berkata 'Tinggallah di sini, saya akan membawa beberapa teman'," ujar korban.

Korban Diberi Tempat oleh Kades

Beberapa jam setelah kejadian tersebut, pihak Pemerintah Desa Ngadisari (Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo) memberikan tempat kepada korban untuk bermalam, gratis.
Pihak pemdes kemudian memediasi korban dan pelaku, sekitar pukul 23.00 WIB pada hari itu juga.
"Kejadiannya itu di Seruni Point bukan di Bukit Kingkong karena sebelumnya sama pelaku ini dikasih tahu kalau malam-malam jangan di Bukit Kingkong sendirian," kata Kepala Desa Ngadisari, Sunaryono, Selasa (13/2).
ADVERTISEMENT
"Dari si turis juga menyebut tidak ada sentuhan fisik," ujar Sunaryono.
Pelaku sehari-hari beraktivitas sebagai ojek kuda. "Tapi saat itu kebetulan naik motor," kata Sunaryono.
Masalah ini, menurut Sunaryono, selesai dalam mediasi.
"Sampai kita gunakan jasa penerjemah dengan melibatkan semua pihak. Intinya, dari turis ini tidak ada tuntutan dan selesai, sudah saling memaafkan," kata Sunaryono.
Sunaryono menyebut pelaku kemudian dibina oleh anggota Koramil setempat baik secara fisik maupun mentalnya.