Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
'Uang Bisa Dicari daripada Nyawa', Kisah Warga Bandung Korban Pipa PDAM Jebol
6 Juni 2024 23:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ada kisah di balik jebolnya pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening di Maleer, Batununggal, Bandung. Ada warga yang berupaya menyelamatkan harta bendanya saat air menghantam dan merusak rumah mereka.
ADVERTISEMENT
Kisah itu diceritakan oleh Heni Rohaeni (48), Sekretaris RT 01 RW 05, Kelurahan Maleer, Batununggal, Bandung. Insiden jebolnya pipa tersebut terjadi pada Rabu (5/6) sore. Dua rumah ambruk akibat insiden itu.
Kepada kumparan, Heni menceritakan saat salah satu warga paling terdampak, Sole Simamora (54), menahan istrinya Rida Marlina Situmorang (47) yang hendak melompat menerjang air pipa untuk menyelamatkan uang Rp 11 juta yang hanyut.
“Udah ke sini!” kata Heni, coba menirukan perkataan Sole kepada istrinya.
“Itu (uang) bisa dicari, daripada nyawa,” imbuh dia.
Selain uang yang hanyut, Heni menyebut harta benda Sole dan keluarga juga terdampak jebolnya pipa PDAM. Dia menyebut, emas hingga uang senilai Rp 35 juta dalam brankasnya raib entah ke mana. Barang dagangannya pun di warung rusak.
ADVERTISEMENT
Beruntung uang Rp 11 juta yang hanyut ditemukan orang dan dikembalikan ke Sole.
“Uang yang Rp 11 juta itu ditemukan oleh warga Cibangkong, dikembalikan lagi. Karena kan (uangnya) mengambang,” terang dia.
Sole dan Marlina adalah pedagang warung kelontong di dekat pipa PDAM tersebut. Tak ada satu pun warga yang menduga bahwa pipa tersebut bisa jebol.
Detik-detik Pipa PDAM Jebol
Saat pipa tersebut jebol, Heni yang juga berprofesi sebagai guru mengaji di masjid Al-Mukarrom, ] sedang mengajar. Dia pun mengaku baru mengetahui musibah itu saat ada orang tua muridnya yang memberi kabar.
“Umi, itu [saluran pipa] yang di si tante meledak,” kata dia sembari mengingat momen saat mendapat kabar tersebut.
ADVERTISEMENT
Heni pun bergegas meninggalkan masjid menuju ke lokasi. Sebelum pergi, dia sempat menitipkan murid-murid ngajinya yang menangis lantaran ikut panik.
“Ah, pada nangis anak-anak di atas. Itu jam empat. Cepat sekali!” ungkapnya.
Terkait kerugian warga terdampak, Heni mengatakan bahwa pihak PDAM sudah melakukan pendataan. Terutama untuk warga yang rumahnya sampai rubuh seperti milik keluarga Sole dan warga lain bernama Bambang.
“Sudah, sudah aman. Sudah betul-betul aman. Karena itu dikhususkan,” jelas Heni.
“Ya mungkin dari penggantian rumah, kata yang tadi Direkturnya (PDAM) juga, terus kerugian-kerugian lainnya berapa,” tutupnya.
Tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.