Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Seorang ulama terkemuka Taliban , Sheikh Rahimullah Haqqani, dilaporkan tewas dalam serangan bom di sebuah madrasah di Kabul, Afghanistan, pada Kamis (11/8).
ADVERTISEMENT
Kabar itu disampaikan oleh juru bicara pemerintah Taliban, Bilal Karimi. “Dengan sangat sedih diberitahu bahwa ulama yang dihormati (Sheikh Rahimullah Haqqani) telah syahid dalam serangan pengecut oleh musuh,” kata Karimi, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Pemerintah Taliban mengatakan, organisasi bersenjata ISIS turut andil dalam pembunuhan ini. Namun belum dapat diketahui secara rinci terkait siapa pelaku dan apa motif yang mendorong tindakan tersebut.
“Kami sedang menyelidiki siapa orang ini dan siapa yang membawanya ke tempat penting ini untuk memasuki kantor pribadi Sheikh Rahimullah Haqqani,” kata seorang pejabat di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.
“Ini adalah kerugian yang sangat besar bagi Emirat Islam Afghanistan,” sambung pejabat itu, merujuk pada nama resmi Afghanistan di bawah kepemimpinan Taliban.
ADVERTISEMENT
Di hari yang sama, tak lama usai serangan itu, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap Haqqini.
Dalam sebuah postingan di Telegram, pihaknya mengatakan telah meledakkan sebuah rompi peledak yang berada di dalam kantor ulama tersebut.
Selain itu, pihak ISIS mengaku serangan tersebut memiliki unsur politik.
“Haqqani adalah salah satu advokat paling terkemuka untuk Taliban dan salah satu yang terbesar dari mereka yang menghasut untuk melawan ISIS,” kata SITE Intelligence Group, menerjemahkan pernyataan dari ISIS.
SITE Intelligence Group adalah organisasi non-pemerintah asal Amerika Serikat (AS) yang melacak aktivitas online organisasi supremasi kulit putih dan teroris.
Semasa hidupnya, Haqqani merupakan seorang ulama dan akademis terkemuka di Taliban. Ia sempat selamat dari serangan ISIS sebelumnya. Pada 2020, Haqqani berhasil bertahan hidup dari ledakan besar di Peshawar, Pakistan, yang diluncurkan oleh ISIS dan menewaskan 7 orang.
ADVERTISEMENT
Kematian Haqqani menjadi kehilangan yang besar di antara pejabat Taliban. Banyak di antara mereka yang mengucapkan belasungkawa di media sosial atas meninggalnya Haqqani.
“Anda (Haqqani) telah memenuhi tanggung jawab Anda. Takdir tidak dapat dicegah, tetapi komunitas Muslim telah menjadi yatim piatu,” tulis mantan juru bicara Kepolisian Kabul, Mobin Khan, dalam cuitannya di Twitter.