Ulil soal Wapres Jadi Juru Damai Konflik PKB dan PBNU: Bukan Masalah Serius

8 Agustus 2024 15:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PBNU Ulil Abshar Abdallah (Gus Ulil) menjadi salah satu pembicara dalam Forum Religion of Twenty (R20) yang digelar di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Kamis (3/11/2022). Foto: Dok. LTN PBNU
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PBNU Ulil Abshar Abdallah (Gus Ulil) menjadi salah satu pembicara dalam Forum Religion of Twenty (R20) yang digelar di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Kamis (3/11/2022). Foto: Dok. LTN PBNU
ADVERTISEMENT
Wapres Ma'ruf Amin siap jadi juru damai konflik PKB dan PBNU. Menurut PBNU, persoalan ini sebenarnya tak perlu dikhawatirkan terlalu dalam.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Ketua Bidang Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, Ulil Abshar Abdalla, di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (8/8).
"Yah kita tunggu saja perkembangannya, karena ini masalah antar saudara dalam keluarga, enggak usah khawatir. Enggak ada yang serius," kata Ulil.
Menurutnya, peran Ma'ruf Amin tentu tak bisa dikesampingkan. Katanya, Ma'ruf pasti punya pengalaman yang baik untuk meredam konflik.
"Ya semua sesepuh NU yang dulu mendirikan PKB ya kita apa namanya kita jadikan lah sebagai rujukan untuk mengelola secara lebih baik lagi antara PBNU dan PKB," tuturnya.
"Insyaallah ini masalah tidak ada yang serius, ini masalah keluarga, biasalah antarkeluarga," tutup dia.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Yogyakarta. Foto: Dok. BPMI Setwapres
Sebelumnya, Ma'ruf Amin menegaskan bahwa dirinya bersedia menjadi penengah atas konflik PKB dan PBNU. Belakangan ada saling lontar kalimat pedas antar kedua elite organisasi ini.
ADVERTISEMENT
Hal ini diutarakan Wapres dalam keterangan persnya usai meninjau MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo Kasongan, Kajen, Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta, Rabu (7/8).
“Kalau keinginan mereka itu untuk saya dimintai sebagai orang yang bagaimana meng-islah-kan, mendamaikan dengan tulus dengan ikhlas, saya sangat bersedia," kata dia.
Sebab, menurut Ma'ruf, mendamaikan dua pihak yang berseteru merupakan perintah agama. Terlebih, dirinya merupakan salah satu pendiri PKB, dan juga pernah jadi Rais Aam PBNU.
“Apalagi saya juga terlibat dulu waktu pendirian [PKB], bahkan Ketua Dewan Syuro pertama itu saya, sebelum Gus Dur, tentu saya punya [kedekatan],” sebutnya.