Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Uni Eropa Sepakat Tambah Sanksi untuk Iran karena Serang Israel
18 April 2024 15:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Para pemimpin Uni Eropa sepakat untuk meningkatkan sanksi terhadap Iran dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Brussel, Rabu (18/4),
ADVERTISEMENT
Hal itu imbas serangan rudal dan drone yang dikirim Teheran ke Israel, sekutu mereka, pada Sabtu (13/4) malam. Ini sebagai balasan atas serangan Israel pada fasilitas diplomatik Iran di Suriah pada 1 April.
Israel telah mengisyaratkan serangan balasan terhadap Iran, namun belum mengatakan rinciannya.
Para pemimpin Uni Eropa mengutuk serangan Iran dan menegaskan kembali komitmen mereka terhadap keamanan Israel. Mereka menahan semua pihak untuk mencegah lebih banyak ketegangan, termasuk di Lebanon.
“Kami merasa sangat penting untuk melakukan segalanya untuk mengisolasi Iran,” kata ketua KTT Charles Michel, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz menekankan pentingnya menghindari balasan yang akan memicu serangan besar-besaran.
“Bagi kami, penting bahwa momen ini juga digunakan untuk de-eskalasi lebih lanjut dan Israel juga menggunakan keberhasilan ini untuk memperkuat posisinya di seluruh kawasan dan tidak membalas dengan serangan besar-besaran,” ungkap Scholz.
Uni Eropa juga akan meningkatkan sanksi sebagai bagian dari upaya untuk membatasi pembalasan Israel.
ADVERTISEMENT
Para analis memperkirakan, Iran mungkin tidak akan menghadapi sanksi ekonomi yang lebih berat karena khawatir akan dampaknya pada harga minyak dan hubungan dengan China.
Ukraina Minta Tambahan Bantuan
Dalam konteks lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta lebih banyak bantuan untuk melawan Rusia.
Zelenskiy menyoroti kebutuhan akan pertahanan udara, mengingat peristiwa di Timur Tengah baru-baru ini. Dia mengulangi seruannya untuk pengiriman senjata dan amunisi yang lebih cepat.