Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Unta di Saudi Pakai Botoks Agar Terlihat Aduhai dalam Kontes
31 Januari 2018 11:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Biasanya suntikan botoks digunakan oleh manusia untuk membuat bagian tubuh mereka berisi, seperti di hidung atau bibir. Namun di Saudi, botoks digunakan juga untuk membuat unta-unta terlihat lebih aduhai dalam sebuah kontes kecantikan.
ADVERTISEMENT
Biasanya botoks ini disuntikkan ke bagian bawah bibir unta atau punuknya agar lebih padat. Unta masuk kategori "cantik" jika bibir bawahnya jatuh menjuntai dan punuk simetris yang tegak berdiri, atau leher jenjang yang tegak.
Sayangnya, praktik ini terlarang dalam kontes kecantikan unta Raja Abdulaziz yang digelar di Saudi sepanjang Januari. Penggunaannya adalah kecurangan karena dianggap manipulasi rupa hewan.
Panitia kontes tersebut telah mendiskualifikasi 14 unta yang ketahuan mendapatkan suntikan botoks dan bedah kosmetik lainnya. Cara curang ini dilakukan beberapa peternak nakal demi hadiah yang mencapai total USD 57 juta, lebih dari Rp 763 miliar.
Beberapa hari sebelum kontes dimulai, aparat di Saudi menemukan satu klinik hewan yang melakukan botoks pada unta. Tidak hanya itu, klinik tersebut melakukan bedah untuk membuat telinga unta lebih lancip. Hal ini membuat juri kontes lebih waspada meneliti para peserta.
ADVERTISEMENT
"Beberapa peternak tidak mampu membeli unta mahal. Jadi mereka membeli unta murah, yang tidak terlalu cantik, dan mempercantiknya. Kami memberantas penipuan semacam ini," kata Abdullah bin Naser al-Dagheri, seorang juri dalam kontes itu.
Sedikitnya 30 ribu unta dari negara-negara Arab ikut serta dalam kontes yang akan ditutup oleh Raja Salman pada 1 Februari itu. Selain kontes kecantikan, ada juga lomba balap unta dan penjualan susu unta. Dipamerkan juga unta terbesar di dunia yang tingginya mencapai tiga meter.