Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Upaya Pelestarian Owa Jawa dari Ancaman Kepunahan di Sanggabuana Karawang
3 Agustus 2024 19:05 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Upaya pendataan populasi satwa langka di kawasan Pegunungan Sanggabuana Karawang terus digencarkan. Terkini, Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) mendata kepadatan (densitas) dan populasi satwa langka endemik Jawa, Owa Jawa.
ADVERTISEMENT
Plt Direktur Eksekutif (SCF), Deby Sugiri, menyebut, Owa Jawa (Hylobates moloch) merupakan satwa langka endemik Jawa. Primata kelabu tanpa ekor ini juga merupakan satwa terancam punah dengan status dalam IUCN Red List 'Endangered' (EN), dan masuk dalam kategori Appendix I CITES.
Dia mengungkap, pada bulan Maret-Juni 2024, tim SCF bersama Baraya Sanggabuana melakukan pendataan populasi kelompok dan kepadatan Owa Jawa di 3 blok hutan Pegunungan Sanggabuana. Hasilnya, terdapat 13 kelompok Owa Jawa di tiga blok hutan di kawasan Pegunungan Sanggabuana.
"Untuk pendugaan atau perkiraan dari 13 kelompok Owa Jawa yang berhasil diidentifikasi sebanyak 41 individu," tutur Deby, Rabu (31/7).
Pendataan Owa Jawa kali ini menggunakan metode triangulasi atau vocal count. Metode ini biasa dilakukan oleh kalangan pegiat konservasi untuk Owa dan primata lain.
ADVERTISEMENT
Hasil survei termasuk data preferensi pakannya ini, kata dia, akan dipakai untuk menentukan program kerja terkait pelestarian dan perlindungan Owa Jawa di kawasan hutan Pegunungan Sanggabuana.
"Dengan data ini, kita kemudian akan melanjutkan pendataan dengan lebih terperinci. Rencananya akan kita lanjutkan dengan mendata populasi kelompok, densitas, individu, preferensi pakan, penggunaan ruang, dan juga kelompok umur Owa Jawa di seluruh kawasan Pegunungan Sanggabuana. Harapannya akan didapat lebih banyak data komprehensif," jelasnya.
Ada 51 Satwa Dilindungi
Debby menambahkan, dari pendataan sebelumnya, terdapat sebanyak 339 jenis satwa liar yang ada di Pegunungan Sanggabuana. Dari 339 jenis satwa liar itu, 51 jenis di antaranya merupakan jenis satwa dilindungi dalam daftar Permen 106/2018.
Adapun, tiga satwa liar yang dijadikan prioritas oleh tim SCF di Pegunungan Sanggabuana antara lain Owa Jawa, Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), dan Elang Jawa (Nisaetus bartelsi).
ADVERTISEMENT
"Selain itu primata lain seperti Lutung Jawa, Surili, Kukang Jawa, dan Monyet Ekor Panjang juga menjadi konsen kami untuk dijaga kelestariannya di kawasan yang sedang berproses sebagai taman nasional ini," ucap dia.
CEO/Co-Founder Yayasan Swaraowa, Arif Setiawan, mengatakan pendataan satwa liar ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan metode survei primata tahun lalu. Ini bertujuan untuk membangun jejaring pegiat konservasi Owa di Indonesia agar saling membantu, bergandengan tangan melestarikan jenis-jenis Owa Indonesia.
Di samping itu, kegiatan survei populasi dan distribusi kali ini juga memberikan kontribusi penting untuk mengumpulkan data ilmiah mengenai Owa Jawa di Gunung Sanggabuana, yang nantinya menjadi pemandu strategi konservasi Owa Jawa di Sanggabuana.
"Saya mengucapkan selamat untuk teman-teman Sanggabuana, dan semoga ini juga menginspirasi yang lain, bahwa kita dapat melakukan sesuatu, berkontribusi melestarikan Owa Jawa yang juga menjadi kebanggaan warga Karawang dan sekitarnya," tuturnya.
ADVERTISEMENT