Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Update Gempa Bumi Taput: Kerusakan Bertambah, Polda Kirim Tim Trauma Healing
3 Oktober 2022 13:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Jumlah kerusakan akibat gempa bumi 6 magnitudo di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, Sabtu (1/10), terus bertambah. Hingga Senin (3/10), tercatat 962 rumah rusak dari sebelumnya sekitar 923 rumah.
ADVERTISEMENT
Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, selain rumah juga terjadi kerusakan infrastruktur lainnya.
“Meliputi 67 rumah ibadah, 2 unit gedung layanan kesehatan, 17 sarana pendidikan, 25 gedung pemerintahan, 22 titik ruas jalan, 12 titik TPT longsor, 9 unit jembatan, 32 saluran irigasi, 1 titik lokasi wisata dan 9 titik fasilitas air bersih,” ujar Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (3/10)
Abdul Muhari juga menerangkan, bencana ini menyebabkan seorang warga meninggal dunia dan 24 orang lainnya mengalami luka.
“Hasil kaji cepat yang dilakukan BPBD Kabupaten Tapanuli Utara, setidaknya ada 69 desa yang terdampak gempa bumi kemarin,” kata Abdul.
Sementara itu, Kepala BPBD Tapanuli Utara Bonggas Freddy menyebut, kondisi terkini di Taput sudah mulai kondusif, meski masih ada gempa bumi susulan. Namun, dia memastikan masyarakat tetap tenang dan selalu waspada.
ADVERTISEMENT
“Sekarang ini keadaan sudah mulai normal walaupun masih ada gempa susulan,” ungkap Freddy.
Meskipun begitu, kata Freddy masih banyak masyarakat yang trauma. Warga lalu mendirikan tenda darurat mandiri, di halaman rumah masing-masing.
Bersama unsur TNI, Polri dan lintas instansi, BPBD juga mendirikan posko darurat bencana di Desa Aek Raja.
“Sementara itu pendistribusian bantuan logistik dan perlengkapan terus dilakukan dan diupayakan tim BPBD Tapanuli Utara,” katanya.
Dia mengatakan, sejauh ini kendala yang dialami timnya di lapangan adalah minimnya jaringan komunikasi selular, sehingga menghambat proses kaji cepat.
“Selain itu kondisi geografis yang luas dengan medan cukup berat turut menjadi kendala dalam proses penanganan darurat, ditambah minimnya jumlah personel,’’ ungkapnya.
“Sementara itu kebutuhan mendesak yang masih diperlukan meliputi selimut, sarung, logistik, makanan dan kebutuhan keluarga, bayi dan balita,” tutup Freddy.
ADVERTISEMENT
Polda Sumut Kirim Tim Trauma
Menyikapi banyaknya warga yang trauma karena gempa, Polda Sumut mengirimkan tim untuk menyembuhkan trauma warga.
"Kita berikan trauma healing kepada masyarakat yang terdampak gempa, baik anak-anak maupun orang dewasa," ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi.
Dia berharap kegiatan trauma healing ini mampu memberi motivasi atau penguatan secara psikologis kepada masyarakat. Selain itu, polisi juga ikut menyalurkan bantuan kepada para korban.
"Sudah disalurkan bantuan sosial baik berupa makanan seperti beras, mi instan, gula, roti, snack biskuit serta pakaian, sarung dan pampers," ujar Hadi