Usai Dijamu Keraton Yogya, Presiden Singapura Bakal Kunjungi UGM Kamis

5 Februari 2020 23:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DI Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X (kanan) foto bersama dengan Presiden Singapura Halimah Yacob di keraton Yogyakarta.  Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DI Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X (kanan) foto bersama dengan Presiden Singapura Halimah Yacob di keraton Yogyakarta. Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
ADVERTISEMENT
Presiden Singapura, HE Halimah Yacob, sedang berada di Yogyakarta, dalam lanjutan lawatannya di Indonesia. Setelah sebelumnya bertemu Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin di Jakarta, hari ini, Rabu (5/2) Halimah mengunjungi Keraton Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Setelah ini, Halimah tak akan langsung kembali ke negaranya. Halimah selanjutnya dijadwalkan mengunjungi Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (6/2) esok.
"Hari ini beliau berkunjung ke Yogja dijamu oleh Sri Sultan. Jamuan makam malam, dan besok akan berkunjung ke beberapa lokasi, termasuk ke UGM untuk melihat kerja sama pendidikan antara Singapura dengan Indonesia," ujar Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri, Denny Abdi, di Keraton Yogyakarta, Rabu (5/2) malam.
Halimah Yacob Foto: REUTERS/Edgar Su
Denny menjelaskan, kedatangan Halimah ke Indonesia kali ini adalah yang pertama kalinya sejak menjabat sebagai Presiden Singapura.
"Ini adalah kunjungan Presiden Singapura yang pertama semenjak beliau menjadi presiden. Kemarin sudah diterima Presiden Jokowi di Istana. Ini adalah kunjungan kenegaraan, tujuannya adalah untuk mendekatkan lagi meningkatkan lagi hubungan kedua negara," tuturnya.
Presiden Singapura Halimah Yacob (kedua kiri) foto bersama dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di depan Gedong Jene. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara itu, saat dijamu Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Halimah sempat ditunjukkan beberapa peninggalan bersejarah keraton, termasuk keris-keris.
ADVERTISEMENT
"Tadi kita ada pameran kecil. Di situ kita menjelaskan, kita tunjukan manuskrip dan wayang. Lalu, ada rampadan yaitu tea set dari Hamengku Buwono VIII. Ada keris juga yang menunjukkan bahwa Yogya penuh dengan heritage, dan manuskripnya sudah dari tahun 1855. Jadi, kita tunjukkan heritage yang kita punya di keraton," kata putri keraton, GKR Bendara.
Halimah Yacob juga disuguhi penampilan tari Beksan Lawung Ageng, sebuah tari yang menggambarkan ketangkasan prajurit bertombak. Tarian tersebut dibuat Sultan HB I pada tahun 1755.