Usai Dirawat 38 Hari, Istri Kopda Muslimin Diperbolehkan Pulang

30 Agustus 2022 21:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku penembakan seorang istri tentara saat menembak korban. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku penembakan seorang istri tentara saat menembak korban. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Rina Wulandari (34) istri Kopda Muslimin akhirnya diperbolehkan pulang usai dirawat selama 38 hari akibat ditembak suruhan suaminya. Penembakan itu terjadi pada Senin, 18 Juli 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
Direktur Pelayanan Medis RSUP Dokter Kariadi Agus Oerip Purwoko mengatakan kondisi Rina sudah jauh membaik dan bisa beraktivitas kembali. Namun, harus banyak beristirahat.
"Secara umum kondisi terakhir baik, tekanan darah, suhu, frekuensi jantung baik. Secara umum tidak memerlukan perawatan lagi sehingga bisa pulang ke rumah, kemudian di rumah harus istirahat. Ada obat-obatan yang harus diminum di rumah," ujar Oerip di RSUP dr Kariadi, Selasa (30/8).
Tak hanya didampingi tim dokter dari RSUP Dr Kariadi, ibu 3 anak itu juga didampingi Tim Kesehatan Kodam (Kesdam) IV/Diponegoro dan Rumah Sakit Tentara (RST). Kepulangan Rina juga disambut oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah IV/Diponegoro, Novita Widi Prasetiono sore tadi.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menjenguk Rina Wulandari (34) anggota Persit TNI AD yang menjadi korban penembakan di RSUP dr Kariadi Kota Semarang. Foto: TNI AD
Kepada Rina, Novita meminta agar dirinya terus bersemangat menjalani hidup dan menemani langkah ketiga anaknya.
ADVERTISEMENT
"Yang pertama kami ucapkan selamat sembuh, kemudian berharap agar Bu Rina kuat dan semangat terus membesarkan dan mendidik anak-anak," ucap Novita.
Ia juga menegaskan, pihaknya akan terus berada di sisi Rina. Ia berjanji akan terus mendampingi Rina.
"Beliau tidak sendiri, kami di Kodam, Kodim, Arhanud dan Pemkot Semarang akan terus ada mendampingi," kata Novita.
Selanjutnya, Rina Wulandari akan tinggal di Asrama Batalyon Arhanud Semarang. Ia diantar menggunakan mobil ambulans RST Wira Tamtama.
Lokasi penembakan istri tentara di Perumahan Grand Cemara, Jalan Cemara 3, Padangsari, Banyumanik, Kota Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Rina Wulandari menjadi korban penembakan oleh 4 orang suruhan suaminya. Peristiwa tragis itu terjadi di depan rumahnya di Jalan Cemara 3 Banyumanik, Kota Semarang.
Muslimin memerintahkan 4 pembunuh bayaran untuk membunuh Rina demi wanita lain.
Korban sendiri menerima dua luka tembak di bagian perut sebelah kiri. Bahkan, satu proyektil peluru sempat bersarang di perut korban.
ADVERTISEMENT
Setelah buron selama beberapa hari, Kopda Muslimin akhirnya ditemukan tewas di rumah orang tuanya. Ia diduga menenggak racun, Kamis (28/7) lalu.