Varian Kappa, Saudara Corona Delta yang Picu Banyak Klaster di Dunia

2 Juli 2021 15:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Satu lagi varian corona yang baru dideteksi masuk ke Indonesia. Varian B.1.617.1 atau yang disebut Kappa ini diketahui merupakan turunan dari varian Delta.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 128 varian baru ditemukan di DKI Jakarta. Satu di antaranya merupakan varian Kappa. Lantas, apa perbedaan Kappa dengan saudaranya, Delta?
Varian Kappa ini pertama kali ditemukan di India pada Desember 2020. Kappa sendiri masuk dalam daftar Variant of Interest (VoI). Itu berarti, varian ini masuk dalam golongan varian yang menurut WHO telah diidentifikasi menyebabkan penularan klaster COVID-19, atau telah terdeteksi di banyak negara
Walau tak masuk dalam daftar Variant of Concern (VoC) seperti Delta, varian ini juga dinilai tak kalah menular. Menurut WHO per 21 Juni, varian Kappa maupun Delta telah meningkatkan penularan yang cukup signifikan akhir-akhir ini.
"Kasus varian Kappa dan Delta...naik dari 4,2% pada Mei menjadi 16,8% pada Juni," dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Dilansir ABC, varian yang juga ditemukan beredar di Victoria, Australia, ini memiliki mutasi tambahan pada protein yang disebut Q1071H. Mutasi ini tentu membantu virus untuk lebih mudah menghindari respons dari sistem kekebalan tubuh manusia.
Hingga saat ini belum ada cukup data yang menunjukkan bahaya dari kemampuan varian Kappa dalam menginfeksi. Namun jika dilihat dari keturunan B.1.627 lainnya yakni Varian Delta ( B.1.627.2) yang lebih menular, maka ada kemungkinan itu juga bisa terjadi pada varian Kappa. Artinya bisa membuat 2,61 kali lebih memungkinkan seseorang dirawat di RS apabila terpapar.
Pada dasarnya, virus akan terus bermutasi untuk dapat tetap bertahan. Sehingga, semakin banyak orang yang tertular virus ini, maka akan semakin besar pula kemungkinannya untuk bermutasi.
ADVERTISEMENT