Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Video: Polusi Jakarta Menggila, Pepohonan Tak Bisa Tangkal Polutan PM 2.5
21 Agustus 2023 17:51 WIB
·
waktu baca 2 menitkumparan bersama ahli lingkungan Ivan Steven Jayawan berkeliling ke beberapa area di Jakarta untuk mengetahui ketebalan polusi di masing-masing tempat. Ivan adalah sarjana teknik lingkungan dari Nanyang Technological University, Singapura; juga magister dan doktor teknik lingkungan dari University of Michigan, Amerika Serikat.
Berbekal alat sensor kualitas udara berbasis laser, kami mengecek kadar polusi di area jalanan (kawasan Sudirman), ruang terbuka hijau (Taman Puring di Kebayoran Baru), dan perkantoran di dekat permukiman padat penduduk (Pasar Minggu).
Tonton hasil uji polusi tersebut dalam video berikut:
Ada dua hal penting yang didapat dari pengujian tersebut:
Peneliti Ahli Utama BRIN Prof. Muhayatun Santoso mengingatkan, polusi udara bukan hanya tebal pada siang hari. Malahan, polusi cenderung lebih pekat di malam hari karena adanya inversi termal—fenomena yang menyebabkan suhu udara lebih dingin pada malam hari.
“Inversi termal terjadi ketika lapisan udara yang lebih hangat terperangkap di atas lapisan udara yang lebih dingin di permukaan bumi. Hal ini mengakibatkan dispersi (penyebaran) polutan udara terhalang, sehingga pada malam hari terjadi akumulasi polutan di permukaan mengakibatkan kualitas udara yang lebih buruk,” terang Muhayatun.
Pada akhirnya, menurut Muhayatun, waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan kualitas udara tergantung pada tindakan yang diambil, apakah efektif dan tepat sasaran atau tidak.