Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Viral Ospek Online Universitas Bengkulu Plonco Mahasiswa, Ini Penjelasan Kampus
17 September 2020 13:04 WIB
ADVERTISEMENT
Video ospek online kembali viral di jagat maya. Kali ini, terjadi di Fakultas Teknik Universitas Bengkulu (Unib). Bahkan dalam video itu, terlihat senior melakukan perploncoan dengan meminta mahasiswa baru mencoret wajahnya dengan spidol.
Dekan Fakultas Teknik (FT) Universitas Bengkulu Faisal Hadi buka suara soal itu. Menurut Hadi, 10 mahasiswa FT yang melakukan ospek online terhadap mahasiswa baru itu sudah diperiksa.
Hasil pemeriksaan sementara, kata Faisal, pengunggah video ospek online itu di Twitter, yaitu akun @ababil_kuadrat memotong isi keseluruhan dari jalannya ospek online.
ADVERTISEMENT
Menurut Faisal, video yang viral itu hanya potongan video berisikan kekerasan verbal sekaligus tindakan bullying, yang dilakukan untuk memberikan hukuman kepada mahasiswa baru yang dinilai tidak disiplin dan tidak mematuhi instruksi yang disampaikan oleh mahasiswa senior.
"Menurut mahasiswa yang melakukan ospek tersebut, mereka melakukan tindakan tersebut karena ada mahasiswa baru yang tidak disiplin dan tertidur saat kegiatan daring sedang dilakukan," kata Hadi, kepada wartawan di Bengkulu, Kamis (17/9).
Selain itu, Hadi menilai, kegiatan ospek secara daring yang dilaksanakan selama 2 hari tersebut berjalan cukup baik dan memuaskan mulai dari kegiatan standup comedy, pemberian hadiah, dan kegiatan positif lainnya.
Hanya saja, pada akhir ospek terdapat perlakuan yang kurang baik dilakukan oleh mahasiswa senior. Meski begitu, berdasarkan keterangan yang diberikan oleh mahasiswa, mereka melakukan itu untuk untuk meningkatkan rasa solidaritas di antara mahasiswa.
ADVERTISEMENT
"Jadi kata mereka (pengakuan mahasiswa senior) ada mahasiswa baru yang tertidur, kemudian dia diberikan hukuman, itu bukan bullying karena semuanya (mahasiswa baru) diberikan hukuman yang sama. Kalau satu orang baru disebut bullying. Jadi solidaritas. Jadi itu sama-sama," tuturnya.
Meski begitu, Hadi mengaku, telah ditugaskan oleh Rektor Unib bersama dengan Warek III Unib untuk melakukan investigasi terkait video ospek yang berisi kekerasan verbal dan pembullyan tersebut.
Bahkan pihaknya telah membentuk tim pencari fakta untuk menyelesaikan permasalahan ini. Jika memang mahasiswa senior di dalam video tersebut telah melakukan tindakan kekerasan verbal dan bullying maka akan diberikan sanksi tegas oleh universitas.
"Kita tidak serta merta percaya dengan keterangan mahasiswa senior, tapi kita akan kumpulkan fakta dan kebenarannya," ujar Hadi.
ADVERTISEMENT
Hadi mengaku, akan meminta keterangan dari mahasiswa baru terkait kegiatan yang ada di dalam video dan apa yang menyebabkan mereka harus menerima hukuman dari panitia ospek. Jika hukuman yang diberikan atas dasar untuk mencari kesenangan dan sengaja dilakukan dengan tujuan yang tidak benar maka mahasiswa yang melakukan tindakan tersebut akan diberikan sanksi.
"Jelas nanti akan diberikan sanksi, itu bisa ringan, sedang, ataupun berat, tergantung dari hasil investigasi kita. Tunggu saja," tutupnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )