Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Media sosial diramaikan dengan kabar dugaan bullying atau perundungan yang menimpa salah seorang siswa SD di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Akun Twitter dengan nama @Mummy_Nduty menggunggah utas yang menceritakan siswa kelas 1 SD itu dibully senior kelas 6 hingga menyebabkan sakit di bagian perut.
ADVERTISEMENT
Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Sadewa, namun akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Bethesda.
Terkait hal ini, Kepala Bagian Humas dan Marketing Rumah Sakit Bethesda Adhiatno Priambodo membenarkan telah menerima rujukan pasien anak dari Rumah Sakit Sadewa 13 Februari lalu. Namun dia belum bisa menjelaskan apakah anak tersebut korban bullying atau bukan.
“Saya kemarin lihatnya di Facebook. Saya nggak tahu originalnya apakah yang dari Facebook atau Twitter yang ditulis pertama kali. Artinya kalau saya lihat urutan rujukannya pertama Sadewa, terus disampaikan rujuk ke Rumah Sakit Bethesda. Ada kecocokan rujukan,” kata Adhi ditemui di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta , Jumat (21/2).
“Jadi ada pasien dari RS Sadewa dirujuk ke RS Bethesda, kemudian di Bethesda masuk lewat IGD, lalu dilakukan operasi dan saat ini rawat inap di rumah sakit,” katanya.
ADVERTISEMENT
Namun mengenai kasus dugaan bullying di media sosial, Adhi tidak tahu menahu. Yang bisa Adhi sampaikan benar bahwa anak itu dirawat inap di ruang anak. Sebelumnya pada tanggal 13 Februari juga telah dilakukan operasi di bagian perut.
“Cuma kalau isi ceritanya cocok atau tidak, perlu kita klarifikasi lebih dalam lagi,” kata dia.
Soal diagnosa penyakit, Adhi menyebut itu merupakan kewenangan dokter. Pihaknya juga belum bertemu dengan dokter yang menangani anak itu sehingga dia belum punya kewenangan menyampaikan.
Dari informasi yang ditelusuri kumparan, siswa tersebut bersekolah di MI Qurrota ‘Ayun di Wedomartani, Sleman. Kepala Sekolah, Muh Afifuddin mengatakan, memang ada siswa kelas satu sedang dirawat di rumah sakit dan dioperasi. Namun Afifuddin membantah siswa tersebut adalah korban bullying ataupun penganiayaan antar teman.
ADVERTISEMENT
“Sedikit klarifikasi dengan simpang siurnya kabar yang beredar, kami sampaikan fakta yang kami ketahui. Pertama memang ada anak kami yang kelas 1 di rumah sakit memang, habis operasi iya. Mengenai informasi adanya penganiayaan kami sampaikan bahwa memang tidak ada penganiayaan itu. Dipojokkan, dipukuli, itu tidak ada,” kata Afifuddin saat ditemui di sekolahnya.
Afifuddin menyebut sudah menerima screenshoot hasil USG siswanya. Meski belum bisa membeberkan hasil USG, tapi dia memastikan tidak ada penganiayaan.
“Kalau kami sampaikan tentang hasil USG-nya kami juga tidak berkepentingan itu karena yang berhak adalah dokter,” kata dia.