Wagub Jabar Kecam Rasmus Paludan Kembali Bakar Al-Quran: Saya Sakit Hati

27 Januari 2023 16:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum soal ACT. Foto: Ulfah Salsabila/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum soal ACT. Foto: Ulfah Salsabila/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menanggapi aksi pembakaran kitab suci Al-Quran yang dilakukan politisi berkewarganegaraan ganda Denmark-Swedia Rasmus Paludan.
ADVERTISEMENT
Paludan membakar Al-Quran dekat di Kedutaan Turki di Stockholm, Swedia, pada Sabtu (21/1). Paludan memprotes Presiden Turki Tayyip Erdogan yang dinilai mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.
Uu yang disebut Panglima Santri itu merasa sakit hati atas tindakan itu. Dia mempertanyakan marak terjadinya pembakaran kitab suci Al-Quran yang dilakukan oleh warga non-muslim.
Padahal, dia menilai umat Islam tak pernah melakukan aksi pembakaran kitab suci agama lain.
"Secara muslim saya merasa prihatin dan sakit hati, kenapa orang kafir selalu membakar kitab suci kami? Padahal kami sebagai seorang muslim tidak pernah dan tidak mendengar ada pembakaran kitab Taurat, Injil, Tripitaka atau Weda," kata Uu ketika ditemui di Sabuga, Kota Bandung pada Jumat (27/1).
ADVERTISEMENT
"Saya juga bingung, menurut informasi di satu sisi pemerintah (PM Swedia) mengutuknya, tapi di sisi lain polisi memberikan izin untuk hal semacam itu," lanjut dia.
Uu berharap peristiwa serupa tak lagi terjadi di kemudian hari. Dia meminta warga Jabar tidak bereaksi keras dengan adanya aksi tersebut.
"Jangan terpancing, kita sebagai masyarakat Jabar, saling menghormati dan saling menghargai karena kita harus siap berbeda karena berbeda adalah sebagai kebaikan dan rahmat bagi kita semua," ucap dia.
Orang-orang membakar foto aktivis sayap kanan Rasmus Paludan selama protes di luar konsulat Swedia di Istanbul, Turki, Minggu, 22 Januari 2023. Foto: Francisco Seco/AP Photo
Kementerian Luar Negeri RI telah mengecam pembakaran kitab Al-Quran tersebut dan akan memanggil Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Marina Berg, untuk menyampaikan protes. Meski demikian, waktu pasti pemanggilan belum bisa dipastikan.